Liputan6.com, Jakarta - Jika Anda mengalami gegar otak, patah tulang tengkorak, atau luka di kulit kepala, berhati-hatilah. Sebuah penelitian menemukan, bahwa cedera kepala meningkatkan risiko seseorang mengalami demensia sebanyak dua kali lipat.
Baca Juga
Advertisement
Periset dari Universitas Maryland menunjukkan peradangan yang disebabkan oleh cedera otak traumatis dapat menyebar dan menyebabkan kerusakan jangka panjang. Temuan tersebut juga menunjukkan risikonya sangat tinggi untuk pria berusia antara 41 dan 56 tahun.
Penelitian yang dimuat dalam jurnal PLoS Medicine ini juga mengungkap mikropartikel inflamasi ke senyawa yang disebut PEG-TB dapat menetralisasinya. Ini membuka kemungkinan menggunakan senyawa itu untuk mengobati luka traumatis (TBI) dan penyakit neurodegeneratif lainnya.
Penelitian yang mereka lakukan menunjukkan, bahwa peradangan kronis menyebabkan hilangnya sel progresif setelah TBI. Untuk menyelidiki dampak peradangan yang berlarut-larut, peneliti utama, Alan Faden, memusatkan perhatian pada mikropartikel yang diproduksi oleh sel otak inflamasi.
Hasilnya menunjukkan, bahwa mikropartikel dapat mengaktifkan sel kekebalan normal dan membuatnya berpotensi beracun bagi neuron otak.
Alan mencatat bahwa peradangan otak memicu lebih banyak peradangan lainnya lewat pelepasan mikropartikel. Mikropartikel dalam darah berpotensi untuk digunakan sebagai biomarker, cara untuk menentukan seberapa serius cedera otak. *
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6