Liputan6.com, Palangka Raya - Meski Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Palangka Raya menyebutkan Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) baru memasuki musim kemarau pada akhir Juli 2017 mendatang, saat ini intensitas hujan sudah mulai berkurang, terutama di bagian selatan Kalteng.
Pemprov Kalteng kini mewaspadai kekeringan yang biasa terjadi saat musim kemarau.
"Kita saat ini statusnya masih tetap siaga kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan pekarangan, walaupun di sejumlah wilayah kabupaten masih diguyur hujan," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran Provinsi Kalteng Syahril Tarigan di Palangka Raya, Rabu, 12 Juli 2017.
Menurut Syahril, Kalteng saat ini sangat bersyukur karena masih turun hujan dan tidak ada titik panas sehingga belum terjadi kekeringan. Namun, ia mengingatkan bahwa sebagian besar kawasan Kalteng terdiri dari lahan gambut.
Baca Juga
Advertisement
"Sehingga ketika tidak hujan dalam beberapa hari, maka akan cepat kering dan untuk itu kita harus tetap waspada dan tetap melakukan pengawasan," ujar dia.
Ia menyatakan, pihaknya sudah menyosialisasikan peringatan bahaya kebakaran hutan dan lahan bersama-sama dengan pemerintah kabupaten.
Menurut Prakirawan BMKG Palangka Raya Roland Binery, saat ini di sejumlah daerah masih turun hujan. Namun, intensitasnya mulai berkurang, seperti Kabupaten Sukamara, Kapuas bagian selatan, dan Lamandau.
"Kita tidak bisa mengatakan nanti Kalteng akan kemarau basah karena kita harus melihat dulu intensitas hujan dalam beberapa minggu ke depan," kata dia.
Saksikan video menarik di bawah ini: