Sandiaga Uno Enggan Perpanjang Debat soal Rumah DP 0 Rupiah

Sandiaga sebelumnya mengatakan, rumah DP nol rupiah bagi warga berpenghasilan Rp 7 hingga 10 juta per bulan dalam household income.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 13 Jul 2017, 12:26 WIB
Wakil Gubernur terpilih DKI Jakarta Sandiaga Uno menyambangi Pasar Jatinegara, Jakarta Timur, Jumat (12/5). Sandiaga ke Pasar Jatinegara untuk meninjau harga kebutuhan pokok menjelang Lebaran. (Liputan6.com/Yoppy Renato)

Liputan6.com, Jakarta - Wakil Gubernur DKI terpilih Sandiaga Uno enggan menanggapi kelanjutan informasi terkait DP (uang muka) rumah nol rupiah. Menurutnya, hal tersebut akan menambah panjang perdebatan.

"Bagi saya pertanyaan ini hanya akan memperpanjang perdebatan, menurut saya, itu tidak masuk ke dalam diskursus publik yang selama ini diharapkan masyarakat," kata Sandiaga di Monumen Pancasila Sakti, Jakarta Timur, Kamis (13/7/2017).

Ketimbang membahas panjang hal itu, lanjut dia, masyarakat lebih membutuhkan bagaimana mendapatkan rumah dengan cara terjangkau dengan menghadirkan solusi DP nol rupiah.

"Masyarakat mengharapkan satu rumah terjangkau dan mereka ingin memiliki. Itu yang Anies-Sandi akan hadirkan dalam rumah DP nol rupiah," tegas dia.

Dalam pemberitaan sebelumnya, Sandiaga sempat mengatakan, rumah DP nol rupiah dialamatkan kepada warga yang berpenghasilan Rp 7 hingga 10 juta per bulan dalam household income.

"Yang penting yang harus dimengerti dengan baik itu household income ya. Jadi bukan penghasilan kita (per orang). Itu acuannya ada di website kita, jakartamajubersama.com, dan kita enggak mengubah acuan itu," ujar Sandiaga di Kantor DPP PAN, Jakarta Selatan, Rabu 12 Juli 2017.

Sandi juga mengatakan, angka tersebut masih menjadi patokan dan akan dilihat kembali skema yang memungkinkan.

"Ini lagi dihitung ya, ancar-ancarnya antara Rp 7 sampai Rp 10 juta. Di antara Rp 7 juta ya kira-kira, dilihat dari skemanya. Menurut saya sih memungkinkan, tergantung dari skemanya nanti," tandas Sandiaga.

 

Saksikan video di bawah ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya