Di Depan Jokowi, Gubernur Sampaikan Kesiapan Kaltim Jadi Ibu Kota

Gubernur Kaltim menyampaikan alasan kesiapan Kaltim menjadi ibu kota negara menggantikan Jakarta.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 13 Jul 2017, 13:12 WIB
Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Awang Faroek Ishak (Liputan6.com)

Liputan6.com, Balikpapan - Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Awang Faroek Ishak menyatakan kesiapan provinsinya untuk menjadi ibu kota negara yang baru. Hal ini sebagai respons atas rencana pemerintah memindahkan ibu kota.

"Atas nama masyarakarat Kalimantan Timur, usulkan agar ibu kota negara pindah ke Kalimantan Timur," ujar Awang saat pembagian sertifikat tanah oleh Presiden Jokowi di Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (13/7/2017).

Awang memastikan, secara khusus Balikpapan sudah siap. Berapa pun luas tanah yang dibutuhkan Bappenas akan dipenuhi. Penawaran diri Kalimantan Timur tentu memiliki alasan khusus.

Pertama, Kalimantan Timur berada di posisi geopolitik dan geostrategis yang baik. Berada pada jalur kepulauan. Sehingga perpindahan barang yang semula harus transit di Singapura, bisa langsung ke Kaltim dan ke beberapa negara lainnya.

"Kedua, masyarakat Kalimantan Timur siap karena merupakan Indonesia mini, banyak suku dan agama yang beda di sini tapi tidak pernah ada pertikaian di sini," jelas Awang. 

Selain itu, infrastruktur strategis juga sudah dimiliki. Sebut saja bandara internasional, pelabuhan internasional, pembangunan pelabuhan pulau balang, jembatan, dan tol. Pembangunan pembangkit listrik 1.000 MW juga berjalan lancar.

"Tinggal harapan kami ke PLN tinggal meningkatkan layakan agar dapat merata mendapatkan listrik," pungkas dia.

 

Saksikan video di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya