Pidato Gubernur The Fed di Depan Senat Dorong Penguatan Rupiah

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.323 per dolar AS hingga 13.351 per dolar AS.

oleh Arthur Gideon diperbarui 13 Jul 2017, 13:19 WIB
Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.323 per dolar AS hingga 13.351 per dolar AS.

Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) kembali bergerak menguat pada perdagangan Kamis pekan ini. Dolar AS memang melemah di Asia. 

Mengutip Bloomberg, Kamis (13/7/2017), rupiah dibuka di angka 13.351 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 13.370 per dolar AS.

Sejak pagi hingga siang hari ini, rupiah bergerak di kisaran 13.323 per dolar AS hingga 13.351 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah mampu menguat 0,98 persen.

Sedangan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia (BI), rupiah dipatok di angka 13.342 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan patokan sehari sebelumnya yang ada di angka 13.368 per dolar AS.

Dolar AS memang tertekan terhadap sebagian besar mata uang di dunia setelah Gubernur Bank Sentral AS Janet Yellen berpidato di depan anggota senat. Dalam pidato tersebut, Yellen tidak memberikan sinyal yang cukup besar akan ada percepatan kenaikan suku bunga acuan.

"Data kami menunjukkan bahwa inflasi sudah cukup naik, tetapi Bank Sentral AS sepertinya tetap pada jalur yang ada," jelas Manajer State Street Bank and Trust, Tokyo, Jepang, Bart Wakabayashi.

Ekonom PT Samuel Sekuritas Rangga Cipta menjelaskan, rupiah menguat bersamaan dengan pelemahan dolar AS di pasar Asia kemarin. Penguatan rupiah masih berlanjut pada hari ini.

"Pesimisme pemerintah terhadap pertumbuhan, menipisnya surplus dagang serta risiko fiskal yang meningkat diperkirakan memberatkan rupiah dalam jangka menengah," jelas dia.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya