Liputan6.com, Jakarta Beberapa orang masih mempercayai beberapa mitos yang mungkin terjadi di alam bebas, misalnya di pantai.
Berikut ini beberapa hal yang sering dianggap sebagai mitos saat berlibur di pantai, mengutip laman WomensHealthmag, Kamis (13/7/2017).
Advertisement
1. Setelah makan, menunggu setengah jam sebelum berenang untuk mencegah kram, mitos atau fakta?
"Orang biasa berpikir bahwa ketika makan, darah akan mengalir ke sistem pencernaan dan Anda tidak akan mendapatkan cukup aliran darah untuk berenang, yang bisa menyebabkan kram," kata Marie Altimari, MD, seorang dokter di Northwestern Medicine di Chicago. "Tapi tubuh kita memiliki cukup darah untuk dicerna dan untuk berolahraga."
2. Menyiram luka sengatan ubur-ubur dengan urine akan membantu menghentikan rasa sakit, mitos atau fakta?
"Sebenarnya, urine hanya akan memperburuk sengatan," kata Angel Yanagihara, PhD, pakar racun ubur-ubur di University of Hawaii di Manoa.
Jika Anda tersengat, pergilah ke tempat penjual makanan ringan terdekat, mintalah sebotol air cuka, dan rendam luka Anda ke dalam ember berisi air cuka. Hal ini akan membantu menghilangkan sisa-sisa racun yang masih menyengat. Lalu rendam luka di air panas.
3. Hiu dapat mencium bau darah, jadi jangan berenang selama periode menstruasi, mitos atau fakta?
Kebenarannya, tidak semua spesies sama-sama tertarik pada bau darah, bahkan bagi mereka yang tertarik pada bau darah, seperti hiu putih. Aroma saja sering kali tidak cukup untuk memicu respons predator, terutama dari kejauhan.
"Peselancar dan perenang seringkali terluka dengan kuantitas darah sebanyak darah haid, dan ikan besar biasanya tidak masuk ke dalamnya," kata Christopher G Lowe, direktur Laboratorium Hiu di Universitas Negeri California di Long Beach.
Hiu akan waspada saat mencium bau darah, namun biasanya mereka tidak menyerang manusia. Namun jika Anda berenang saat haid, dan seekor hiu terlihat dari kejauhan, lebih baik menyingkir dari air.