Liputan6.com, Jakarta - Harus gaul memang menjadi tuntutan generasi milenial. Akan tetapi jangan asal gaul. Harus hati-hati juga loh memilih teman. Jangan sampai malah tergoda mencicipi narkoba lalu terjerembab dalam kubangan penyalahgunaan barang haram ini.
Coba lihat hasil survei yang dilakukan Universitas Indonesia (UI) selama 2016. Persentase pengguna narkoba di kalangan generasi milenial mencapai 1,9 %. Siapa sangka, dua dari sebelas pelajar dan mahasiswa di Indonesia adalah pengguna narkoba.
Baca Juga
Advertisement
Makanya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tidak salah kalau menyebut Indonesia masih terjebak dalam situasi darurat narkoba. Untuk itu, seluruh komponen bangsa, terutama kaum muda harus berperan aktif melawan bahaya narkoba.
Badan Narkotika Nasional (BNN) yang dipimpin Komjen Budi Waseso, sangat prihatin akan maraknya penyalahgunaan narkotika.
"Jadi perlu kesadaran bersama untuk melawan kejahatan narkotika," kata pria yang akrab disapa Buwas itu ketika menggelar peringatan Hari Anti-Narkoba Internasional (HANI) di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, Kamis (13/7/2017).
Buwas berharap, semua lapisan masyarakat, terutama anak muda, untuk semakin peduli pada pentingnya upaya pencegahan, pemberantasan, penyalahgunaan, dan peredaran gelap narkotika (P4GN). Itu karena, narkoba merupakan ancaman kejahatan yang sangat mudah menghancurkan bangsa.
"Narkotika merupakan kejahatan luar biasa yang mengancam dunia," kata Buwas.
Untungnya, sejumlah pemerintah daerah sudah bertekad melawan jahatnya narkoba. Seperti Maluku Utara dan Kalimantan Timur yang menyusun materi P4GN ke dalam kurikulum sekolah. Jadi, teman-teman pelajar di sana bisa memahami kejahatan dan bahaya narkoba.
Atas usaha dan kontribusinya, BNN pun memberikan Penghargaan HANI 2017 kepada para musuh narkoba ini.
Jadi, jauh-jauh aja deh dari narkoba...