Liputan6.com, Jakarta - Smartphone Vertu dikenal karena harganya yang begitu mahal. Sayang, merek smartphone ini tak bisa bertahan lantaran perusahaan bangkrut.
Seperti Tekno Liputan6.com kutip dari The Verge, Jumat (14/7/2017), kebangkrutan Vertu disebabkan karena pemilik merek mewah asal Inggris ini gagal membayar utang.
Sekadar diketahui, total utang Vertu sebanyak 128 juta poundsterling (US$ 165 juta) atau sekitar Rp 2,1 triliun. Sementara, pemilik Vertu hanya mampu membayar 1,9 poundsterling (US$ 2,4 juta) atau sekitar Rp 32 miliar.
Baca Juga
Advertisement
Untuk diketahui, pebisnis bernama Murat Hakan Uzan membeli Vertu pada Maret 2017. Uzan sebelumnya merupakan seorang pengusaha terkenal di Turki. Kini, Uzan tinggal di Paris dan disebut-sebut akan mempertahankan kepemilikan merek, teknologi, dan lisensi desain Vertu.
Laporan yang sama mengatakan, menurut orang terdekatnya, Uzan bersikeras menghidupkan kembali perusahaannya di masa depan. Kemungkinan besar aspek yang membuat Vertu unik bisa dikembalikan.
Berdasarkan laporan dari The Financial Times dan The Telegraph, proses manufaktur Vertu akan berhenti total dan membuat 200 orang kehilangan pekerjaan.
Mereka yang kehilangan pekerjaan di antaranya adalah tim pengrajin yang membesut smartphone Vertu menggunakan bahan kulit burung unta, emas, dan permata. Proses pembuatannya yang manual dengan tangan menjadikan smartphone mewah itu dijual dengan harga Rp 400 jutaan.
Vertu berdiri pada 1998 dan mulanya perusahaan ini adalah bagian dari Nokia. Vertu kemudian dijual pada 2012 kepada perusahaan pribadi EQT. Lalu, pada 2015 dijual kepada perusahaan Tiongkok Godin Holding. Uzan kemudian membeli Vertu dan di tangannya pula, Vertu mengalami kebangkrutan.
(Tin/Isk)
Tonton Video Menarik Berikut Ini: