Tak Masuk Daftar Penyalur FLPP, BTN Tetap Biayai Rumah Subsidi

Hingga Juni 2017 pembiayaan perumahan yang disalurkan BTN mencapai 370.217 unit rumah atau setara 55,58 persen dari target.

oleh Achmad Dwi Afriyadi diperbarui 13 Jul 2017, 20:39 WIB
Hingga Juni 2017 pembiayaan perumahan yang disalurkan BTN mencapai 370.217 unit rumah atau setara 55,58 persen dari target.

Liputan6.com, Jakarta - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) tetap memberikan pembiayaan rumah subsidi kendati sudah tidak termasuk ke dalam bank penyalur Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP). BTN tetap memberikan pembiayaan rumah subsidi melalui Subsidi Selisih Bunga (SSB).

Direktur Utama Bank BTN Maryono mengatakan, penyetopan FLPP tidak memberikan dampak apa-apa. "Bagi BTN tidak ada imbas, malah kami bisa membiayai rumah subsidi lebih banyak lagi dan berlipat-lipat," kata dia dalam keterangan tertulis, Jakarta, Kamis (13/7/2017).

Menurut Maryono, hingga Juni 2017 pembiayaan perumahan yang disalurkan perseroan mencapai 370.217 unit rumah atau setara 55,58 persen dari target.

Dukungan tersebut terdiri atas penyaluran KPR untuk sekitar 106.218 unit rumah dan pemberian kredit konstruksi untuk pembangunan sekitar 263.999 unit rumah. Di mana dari jumlah tersebut penyaluran untuk KPR subsidi sekitar 82.225 unit rumah.

"Kami yakin dapat melaksanakan target penyaluran KPR subsidi yang ditentukan oleh Kementerian PU-PR tahun ini," ujarnya.

Adapun sejak Program Sejuta Rumah berjalan pada April 2015 hingga Juni 2017 perseroan telah menyalurkan kredit perumahan sekitar 1,44 juta unit dengan nilai total mencapai Rp 156 triliun.

Khusus rumah subsidi, BTN telah menyalurkan KPR untuk 367.070 unit senilai Rp 40,26 triliun, dan dalam bentuk kredit konstruksi untuk 561.046 unit dengan nilai Rp22,18 triliun.

Sementara untuk rumah nonsubsidi, Bank BTN telah merealisasikan KPR untuk 127.993 unit rumah dengan nilai Rp 35,16 triliun dan kredit konstruksi untuk 383.747 unit dengan nilai Rp58,34 triliun.

Seperti diketahui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan anggaran untuk KPR FLPP turun dari semula Rp 9,7 triliun menjadi Rp 3,1 triliun.

Penurunan tersebut dikompensasi dengan kenaikan KPR SSB dari semula Rp 312 miliar menjadi Rp 615 miliar. Kementerian PUPR menyatakan BTN tidak lagi berperan dalam menyalurkan KPR FLPP di tahun 2017.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya