Liputan6.com, Jakarta Tuntutan kebutuhan masyarakat membuat sektor jasa keuangan terus berinovasi guna memberikan layanan ke masyarakat. Seperti langkah Koperasi Simpan Pinjam (KSP) Sahabat Mitra Sejati yang meluncurkan produk tabungan berbasis online.
Tabungan online berjuluk Sobatku, singkatan dari Simpanan Online SahabatKu ini ditujukan untuk masyarakat yang tidak sempat ke bank. Setiap orang dapat membuka rekening tabungan dan menikmati berbagai layanan perbankan cukup melalui smartphone. Penabung juga dapat menabung di jaringan ritel Alfamart dan Alfamidi di seluruh Indonesia.
Baca Juga
Advertisement
“Kami memberikan kemudahan-kemudahan bagi seluruh masyarakat untuk memanfaatkan uang nganggur untuk menabung dan dapat memperoleh bunga. Lebih uniknya lagi, nomor handphone pengguna juga adalah nomor rekening sehingga pengguna tidak perlu menghapal nomor rekening sendiri maupun temannya," jelas Chairman KSP Sahabat Mitra Sejati Ceppy Y dalam keterangannya, Jumat (14/7/2017).
Peluncuran Sobatku merupakan bentuk dukungan terhadap program inklusi keuangan yang dicanangkan pemerintah agar seluruh lapisan masyarakat dapat memiliki akses terhadap layanan keuangan. Tabungan ini diluncurkan dalam rangkaian peringatan Hari Koperasi Nasional ke–70 yang dihadiri Presiden Joko Widodo di Makasar, Sulawesi Selatan.
Dia menuturkan, dengan menabung melalui belasan ribu gerai ritel masyarakat dapat menikmati waktu layanan yang lebih panjang dan lebih mudah dibandingkan dengan layanan melalui cabang bank konvensional.
"Tidak hanya biaya administrasi dan saldo minimal yang ditiadakan, beragam layanan pun bisa dinikmati secara gratis atau dengan biaya termurah. Layanan pembelian pulsa dan berbagai TV berbayar, serta transfer ke sesama pengguna Sobatku, dan rekening Bank Sahabat Sampoerna, dapat dinikmati secara gratis," dia menuturkan.
Pengguna layanan financial technology (fintech) di Indonesia diprediksi mencapai 17 juta, dengan nilai bisnis mencapai Rp 1 kuadriliun per tahun. Hal ini diungkap Chief Lembaga Riset Telematika Sharing Vision, Dimitri Mahayana dalam paparan surveinya.
"Merujuk data ini, jika pengguna internet di Indonesia mencapai 130 juta, asumsinya sekitar 10-15 persen sudah memakai layanan fintech. Hitungan kami, jumlah pengguna fintech berkisar 13-17 juta," ujar Dimitri ditemui Tekno Liputan6.com di Bandung beberapa waktu lalu.
Fintech atau teknologi finansial adalah suatu inovasi di mana sektor finansial telah mengadopsi teknologi modern pada layanannya.
Dimitri melanjutkan, pengetahuan masyarakat terhadap fintech semakin berkembang. Hal ini ditunjang dengan kehadiran layanan yang cepat mengimbangi industri perbankan dan keuangan yang sudah mapan puluhan tahun lamanya.
Tonton video menarik berikut ini: