Ada Isu Reshuffle Kabinet, Kajian Pemindahan Ibu Kota Jalan Terus

Menurut Bambang, kajian pemindahan ibu kota atau pusat pemerintahan tidak akan berhenti meskipun ada isu reshuffle kabinet.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 14 Jul 2017, 10:00 WIB
Palangka Raya salah satu kandidat Ibu Kota yang akan gantikan Jakarta (Liputan6.com/Rajana K)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, memastikan bahwa kajian pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan tetap akan berjalan, meski ada isu perombakan atau reshuffle kabinet. Ini adalah perintah dari Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Kajiannya (pemindahan ibu kota) tetap jalan, wong studi kok. Itu kan diperlukan oleh pengambil keputusan nantinya," tegas Bambang saat berbincang dengan wartawan di Jakarta, Jumat (14/7/2017).

Menurut Bambang, kajian pemindahan ibu kota atau pusat pemerintahan tidak akan berhenti meskipun ada isu perombakan kabinet. "Ya tidak masalah. Itu (kajian) kan Presiden yang minta harus ada kajian komprehensif dan menugaskannya ke Bappenas," ujarnya.

Terkait permintaan tambahan anggaran Rp 7 miliar untuk melaksanakan kajian pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan, Bambang mengatakan, kementeriannya sudah melayangkan surat permohonan kepada Kementerian Keuangan.

"Kita sudah kirim surat. Nanti saja dilihat. Pokoknya kajian tetap jalan, dan akan lebih baik jika ada tambahan anggaran. Ini kajian kan untuk melihat semua aspek sampai ibu kota berdiri," tegas Mantan Menteri Keuangan itu.

Sementara itu, dikonfirmasi kepada Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan, Askolani masih bungkam dengan usulan tambahan anggaran kajian pemindahan ibu kota yang diajukan Bappenas sebesar Rp 7 miliar, apakah bisa masuk di dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2017 atau tidak.

"Saya tidak tahu, nanti akan didiskusikan. Kalau ruang mah banyak, tapi tidak tahu bagaimananya," kata Askolani.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya