Ingin Ikut Seleksi CPNS Kemenkumham, Kenali Dulu Tes Kesamaptaan

Tes kesamaptaan adalah salah satu tahap seleksi yang hampir sama dengan melakukan tes fisik atau tes kesehatan.

oleh Arthur Gideon diperbarui 14 Jul 2017, 14:21 WIB
Beberapa peserta tes CPNS serius melakukan simulasi sistem tes seleksi CPNS berbasis online di Jakarta, (20/8/2014). (Liputan6.com/Miftahul Hayat)

Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) menyatakan terdapat beberapa tahapan yang harus dilewati peserta seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2017 di Mahkamah Agung dan Kementerian Hukum dan HAM. Tahapan seleksi tersebut antara lain seleksi administrasi dan disambung dengan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD), dan peserta yang lulus terbaik berhak mengikuti Seleksi Kompetensi Bidang (SKB).

Kepala Bagian Komunikasi Publik Kementerian PANRB, Suwardi mengatakan, berdasarkan Permen PANRB No 20/2017, SKB dilakukan menggunakan CAT dan dapat ditambah dengan tes lainnya sesuai dengan kebutuhan jabatan.

Bagi instansi yang belum siap untuk melaksanakan seleksi kompetensi bidang menggunakan CAT, dapat melakukan minimal dua bentuk tes, antara lain tes praktik kerja, dengan materi dan penguji yang berkompeten sesuai dengan kebutuhan jabatan, dan tes fisik atau kesamaptaan, psikologis, kesehatan jiwa, dan wawancara sesuai yang dipersyaratkan oleh Jabatan.

"Seperti sudah diumumkan Panitia Seleksi CPNS Kementerian Hukum dan HAM, untuk pelamar dari lulusan SLTA sederajat, khususnya untuk penjaga tahanan, SKB akan dilakukan dengan kesamaptaan," jelas dia dalam keterangan tertulis, Jumat (14/7/2017).

Apa itu tes kesamaptaan?

Tes kesamaptaan adalah salah satu tahap seleksi hampir sama dengan melakukan tes fisik atau tes kesehatan yang diikuti calon pelamar. Kesamaptaan berasal dari kata samapta yang memiliki arti ready atau prepared atau bisa juga diartikan kesiapan fisik.

Tes kesamaptaan terdiri dari beberapa jenis. Di antaranya seperti lari, push up, sit up, pull up dan chining, dan shuttle run. Untuk lari, biasanya dilakukan selama 12 menit bagi laki-laki dengan minimal jarak tempuh 1.200 meter. Sedangkan untuk perempuan lari lebih lama 2 menit, yakni 14 menit dengan minimal jarak tempuh 1.200 meter.

Selanjutnya, push up. Push up dilakukan untuk mengetahui daya tahan lengan bagian luar. Standar push up untuk laki-laki antara 35 sampai 40 kali, dan standar push up untuk perempuan antara 30 sampai 35 dengan waktu biasanya 1 menit. Sit Up adalah gerakan duduk kemudian bangun. Tes ini bertujuan untuk mengetahui daya tahan serta fleksibilitas otot perut. Standar untuk laki-laki 35-40 kali, standar untuk perempuan 30 kali dengan waktu 1 menit.

Adapun untuk pull up, pull up dilakukan untuk mengetahui kekuatan otot lengan. Pull up adalah gerakan dengan cara seperti bergantung pada tiang horizontal kemudian menarik badan ke atas sampai dagu melewati tiang itu dan kembali turun sampai tangan lurus dengan standar untuk laki-laki 10 kali.

Yang terakhir adalah shuttle run. Shuttle run adalah lari membentuk angka 8. Lari dengan kecepatan penuh (sprint) melewati dua patok besi yang berjarak kurang lebih 10 meter dengan titik awal sebelah kanan patok belakang. Setelah ada aba-aba start atau peluit, Anda lari dari titik awal itu menuju sebelah kiri patok depan kemudian memutari patok itu sampai berada di sebelah kanan patok depan, setelah itu lari kembali ke patok belakang sebelah kiri, memutari patok itu sampai berada di sebelah kanan patok belakang kembali.

Lari membentuk angka 8 itu dilakukan sebanyak 3 kali putaran dan dicatat waktu tercepatnya dan ingat, harus dilakukan dengan kecepatan penuh agar nilainya bagus. Tes ini untuk mengukur akselerasi dan kelincahan tiap peserta. Upayakan waktu yang diperlukan tidak lebih dari 20 detik.

Calon pelamar CPNS 2017 khususnya yang akan melamar jabatan sebagai penjaga tahanan (sipir) supaya mempersiapkan diri dengan baik dan siap agar hasilnya maksimal.

Tonton Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya