Pahami Beda Air Aki Merah dan Biru agar Tak Salah Beli

Apa bedanya air aki merah dan aki biru?

oleh Rio Apinino diperbarui 15 Jul 2017, 12:00 WIB
Air aki dengan kemasan meran dan biru, punya fungsi yang juga berbeda (Foto: Pelengkap Otomotif).

Liputan6.com, Jakarta - Aki basah adalah satu dari beberapa jenis aki yang dijual di pasaran. Dibandingkan dengan aki kering, satu ciri utama dari aki basah adalah air yang ada di dalamnya akan menyusut perlahan-lahan. Agar aki terjaga dengan baik, maka air tersebut kuantitasnya harus terjaga.

Ketika air sudah ada di bawah ambang batas normal, maka pemilik kendaraan harus segera menambahkannya. Air untuk isi ulang ini dapat dengan mudah dibeli di bengkel atau toko otomotif biasa. Dalam hal ini, satu hal yang perlu diperhatikan adalah jenis air aki.

Ketika kita ke toko otomotif, maka umumnya kita akan mendapati dua cairan untuk aki. Pertama, cairan dengan bungkus bernuansa merah. Kedua, cairan dengan bungkus dengan corak biru. Pembedaan ini bukan tanpa sebab. Ia dipilah karena memang peruntukan yang berbeda, meski sama-sama untuk aki.

"Yang botolnya biru itu untuk menambahkan cairan aki yang sudah sedikit, tapi kalau untuk aki baru, pakai yang botolnya merah," ujar Syahrudin, Advisor PT Astra Otoparts Tbk, di Shop & Drive yang ada di Kelapa Gading, Jakarta, Kamis (13/7) kemarin.

Pembeda kedua jenis cairan ini adalah zat yang terkandung di dalamnya. Pada cairan yang kemasannya merah atau juga disebut aki zuur, terkandung asam sulfat (H2S04) yang mengandung elektrolit, yaitu zat yang dapat menyimpan serta menghantarkan listrik.

Dibanding air di kemasan biru, cairan ini cukup berbahaya karena jika terkena kulit akan dapat membuat gatal-gatal.

Oleh karena zat yang dapat menyimpan dan menghantarkan listrik itulah aki jenis ini yang harus dipakai untuk aki pertama. Biasanya, masing-masing pabrikan sudah punya formula H2S04-nya sendiri.

Sementara, air berkemasan biru dipakai untuk menambah volume. Beda dengan yang merah, air ini pada dasarnya adalah air yang sudah mengalami demineralisasi sehingga tidak mengandung logam sama sekali. Air jenis ini tidak akan menambah berat jenis H2SO4 yang masih tersisa.

Meski kandungannya berbeda, di pasaran harga keduanya tidak terpaut jauh. Pada salah satu laman jual beli online , salah satu seller menjual keduanya dengan harga Rp 8.000.

 

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini:

 

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya