Liputan6.com, Jakarta - Selama 2017-2019, masyarakat akan merasakan kemacetan yang semakin parah sepanjang Tol Jakarta-Cikampek. Sebab, ada empat proyek yang dibangun bersamaan mulai 2017. Padahal selama ini, jalur tersebut terkenal dengan kemacetannya jelang jam masuk dan pulang kerja.
Keempat proyek itu adalah Jalan Tol Jakarta-Cikampek Elevated, LRT Jakarta-Bekasi Timur, Kereta Cepat Jakarta-Bandung, Jalan Tol Cibitung-Cilincing di Simpang Susun Cibitung KM 25 (termasuk Tol Lingkar Luar Ring 2, Cibitung-Cisalak-Cinere).
Advertisement
"Pengguna Tol Cikampek dimohon bersabar sampai dengan tahun 2019," demikian dikutip Liputan6.com dari laman Facebook TMC Polda Metro Jaya, Sabtu (15/7/2017).
Jika Tol Cikampek sudah mengalami kepadatan lalu lintas, sebaiknya keluar dan menggunakan Jalur Arteri Lama atau Kalimalang dan masuk tol di Karawang Barat atau Karawang Timur.
Pada 6 Juli 2017, proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (elevated) yang memiliki panjang 36 kilometer sudah dimulai pembangunannya.
Jalan tol itu dibangun dengan investasi sebesar Rp 16,23 triliun oleh Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) dengan konsorsium PT Jasa Marga (Persero) Tbk dan PT Ranggi Sugiron Perkasa.
Pembangunan Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) terdiri atas sembilan seksi, yaitu:
1. Seksi Cikunir-Bekasi Barat (2,99 KM).
2. Seksi Bekasi Barat-Bekasi Timur (3,63 KM).
3. Seksi Bekasi Timur-Tambun (4,34 KM).
4. Seksi Tambun-Cibitung (3,30 KM).
5. Seksi Cibitung-Cikarang Utama (4,46 KM).
6. Seksi Cikarang Utama-Cikarang Barat (2,72 KM).
7. Seksi Cikarang Barat-Cibatu (3,16 KM).
8. Seksi Cibatu-Cikarang Timur (2,45 KM).
9. Seksi Cikarang Timur-Karawang Barat (9,79 KM).
Proyek Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) ditargetkan dapat beroperasi pada 2019.
Saksikan video di bawah ini: