Liputan6.com, Tokyo - Nuansa Jepang mulai terasa ketika memasuki pesawat milik maskapai Jepang. Pramugari cantik dan ramah menyambut para penumpang dengan baik. Setelah menempuh waktu 7 jam perjalanan, akhirnya sampai di Jepang dan disambut udara dingin.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Sabtu (15/7/2017), Tokyo merupakan Ibukota negara Jepang dan salah satu kota metropolitan tersibuk di dunia. Kalau dilihat Kota Tokyo tidak beda jauh dengan Jakarta, banyak gedung tinggi dan jalan raya yang saya lihat selama perjalanan dari bandara ke pusat Tokyo.
Advertisement
Pusat pemerintahan dan beberapa aktivitas perekonomian berada di kawasan Shinjuku, di kawasan tersebut juga terdapat tempat hiburan dan pusat perbelanjaan yang ramai dikunjungi wisatawan.
Ada Kedai Gindaco Takoyaki, tempatnya memang tidak terlalu besar, di sini takoyaki dapat dibuat dengan banyak kreasi. Bumbu satu porsi isinya terdapat delapan dengan harga sekitar 550 yen hingga 680 yen per porsi, atau sekitar Rp 60.000 sampai Rp 80.000, walau sedikit mahal, namun rasanya enak sekali.
Di Tokyo juga ada Restoran Chanko Edosawa di kawasan Ryogoku, di mana para pesumo menyantap makanan wajib mereka yakni Chanko Nabe. Chanko Nabe merupakan makanan khas yang terbuat dari kaldu potongan tulang ayam yang dimasak selama berjam-jam.
Kemudian kaldu ditambah bawang Bombay, miso, potongan wortel mirin, dan terkadang sake, setelah itu kaldu Chanko Nabe ini akan diisi berbagai macam bahan mentah, mulai dari lobak jamur enoki, ikan anko, udang konyakuaburage, kucai, sawi putih, ayam, tahu sutra, ikan hingga daun bawang. Semua bahan tersebut direbus beberapa menit sebelum dinikmati bersama nasi putih tentunya.
Puas wisata kuliner, saatnya berkunjung ke Edo Tokyo Museum yang berada di Yokoami, Sumida-ku wilayah bagian timur Tokyo. Berdiri pada tahun 1993, museum ini bertujuan mengoleksi, melestarikan dan memamerkan materi-materi seputar sejarah dan budaya Jepang khususnya Tokyo. Di sini terdapat ruang pameran yang dibagi menjadi tiga zona yaitu Edo Zonetokyo, Zone Second Exhibition dan memamerkan kurang lebih 2.500 materi seperti Ukiyoe, Emaki, peta lama serta kurang lebih 50 model bangunan edo seperti jembatan Nihonbashiteater, Kabuki Nakamuraza, rumah rakyat tradisional dan lain lain.