Liputan6.com, Jakarta- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta agar masyarakat tidak terpancing berbagai isu provokatif yang mengkaitkan isu SARA. Lukman mengatakan harmoni dan kerukunan merupakan fundamen persatuan dan kesatuan bangsa.
"Kita perlu menghindarkan bersama segala potensi yang menggiring masyarakat ke arah konflik, terlebih konflik yang mempunyai sangkut paut dengan isu-isu agama," ujar Lukman saat membuka Seleksi Tilawatil Quran (STQ) Nasional XXIV di Tarakan, Kalimantan Utara Tarakan, Sabtu, 15 Juli 2017.
Advertisement
Lukman menyayangkan bila provokasi berbau SARA justru dihembuskan oleh umat islam itu sendiri dan menyasar pada umat lainnya.
"Agama Islam yang dianut mayoritas bangsa Indonesia adalah Islam yang rahmatan lil alamin. Agama yang mengajarkan toleransi, baik perbedaan-perbedaan antar internal umat islam maupun antar pemeluk agama yang berbeda," kata Lukman seperti dilansir dari kemenag.go.id.
Menag mengajak masyarakat untuk lebih memahami, mendalami, dan mengamalkan empat pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, NKRI, dan Bhineka Tunggal Ika.
Menurut Lukman, empat pilar itu bukan alat mengekang, mengintimidasi dan mendiskriminasi, tapi justru memberikan jaminan kepada warga negara yang ingin menjalankan ibadah sesuai agamanya
"Saya yakin, jika tatanan kebangsaan dan kemasyarakatan kita yang kondusif dapat terus kita pelihara, dengan izin Allah, kita akan mampu membangun hari esok yang lebih baik dan menyelamatkan negara dari segala bahaya perpecahan dan krisis nilai yang berpotensi melanda masyarakat di era globalisasi ini," ucap politis Partai Persatuan Pembangunan (PPP) .
Di hadapan peserta STQ utusan 34 Provinsi, Lukman juga menyampaikan penghargaan dan apresiasi kepada tuan rumah, khususnya Gubernur Kalimantan Utara beserta jajarannya dan Pemkot Tarakan, atas dukungan dan kerjasama dalam penyelenggaraan STQ Nasional.
"Semoga kegiatan STQ berlangsung dengan aman, tertib, lancar dan sukses," ucap Lukman Hakim.
Kepada qori, qoriah, hafidz, hafidzah, serta para pimpinan khafilah, dewan hakim, dan official, Menag mengajak untuk menjaga tujuan mulya STQ.
"Suasana aman dan damai di provinsi yang mempunyai motto Benuanta, sesungguhnya merefleksikan potret kehidupan kebangsaan yang kita dambakan terwujud di seluruh persada nusantara," Lukman Hakim Saifuddin menandaskan.
Saksikan video di bawah ini: