Liputan6.com, Jakarta - Menteri Sosial (Mensos) Khofifah Indar Parawansa mengatakan, isu perombakan kabinet atau reshuffle merupakan otoritas dan kewenangan Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
"Tentunya itu Presiden dan Wakil Presiden yang menentukan," ucap Khofifah di Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (16/7/2017).
Advertisement
Dia menegaskan, hanya presiden yang dapat menentukan siapa saja di jajaran Kabinet Kerja yang sesuai dengan kualifikasi yang ada. Seperti halnya, dalam sukses visi dan misi serta pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Nasional.
"Itu mandat ada di Presiden untuk menentukan siapa saja yang masuk pada kualifikasi untuk menjadi menteri," tegas Khofifah.
Isu perombakan atau reshuffle Kabinet Kerja Jokowi-JK kembali mengemuka. Sejumlah nama menteri dan pejabat setingkatnya santer terdengar akan dirotasi, bahkan dicopot.
Namun, Presiden Joko Widodo atau Jokowi memastikan tidak akan ada perombakan atau reshuffle kabinet. Paling tidak, pergantian menteri itu tidak akan dilakukan dalam waktu dekat.
"Enggak ada, hari ini enggak ada, minggu ini nggak ada (reshuffle)," ujar Jokowi usai membagikan sertifikat tanah di Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis 13 Juli 2017.
Isu reshuffle kabinet mulai mengemuka sebelum bulan Ramadan. Setelah Idul Fitri, isu itu kembali bergulir. Sebagian kalangan mencoba menebak waktu perombakan kabinet. Salah satunya dengan mengukur kebiasaan Rabu Pon Jokowi.
Perombakan kabinet sebelumnya selalu dilaksanakan pada Rabu Pon dalam kalender Jawa. Bulan ini, Rabu Pon jatuh pada 12 Juli 2017. Nyatanya, sampai saat ini belum ada pergantian menteri Kabinet Kerja.
Saksikan video menarik di bawah ini: