Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Agama memastikan seluruh bus antar kota perhajian, yang akan digunakan jemaah haji Indonesia dalam keadaan baik. Bus tersebut sudah ditingkatkan kualitasnya dari ketentuan layanan standar transportasi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Saudi.
“Seluruh bus antar kota perhajian sudah di-upgrade. Bus yang akan digunakan jemaah haji umumnya baru dan dalam kondisi baik. Paling tua produksi tahun 2009 untuk jenis Mercy,” ujar Kasubdit Transportasi Haji Kementerian Agama Subhan Cholid pada Sosialisasi Peningkatan Layanan Jemaah Haji di Arab Saudi, Sabtu 14 Juli 2017.
Advertisement
Menurut Subhan, bus antar kota perhajian harus memenuhi spesifikasi khusus, yaitu produksi paling tua tahun 2009, kapasitas minimal 45 seat, dilengkapi AC, bagasi berada di bawah, fasilitas toilet, kulkas dan air minum, pengeras suara, alat pemadam kebakaran, alat pemecah kaca, dan kotak P3K.
Transportasi antar kota perhajian ini akan memberikan layanan pada enam rute:
Bandara Madinah – Pemondokan Madinah, Madinah – Makkah, Jeddah – Makkah, Makkah – Jeddah, Makkah – Madinah, dan Madinah – Bandara Madinah
Selain transportasi antar kota perhajian, jemaah haji Indonesia yang akan mendapatkan layanan Bus Shalawat dan Bus Masyair. Layanan Bus Shalawat diberikan untuk jemaah haji Indonesia yang tinggal pada hotel dengan jarak lebih dari 1.500 meter dari Masjidil Haram.
“Bus Shalawat akan beroperasi selama 24 jam, mengantarkan jemaah dari hotel ke Masjidil Haram,” ujar Subhan.
Adapun Bus Masyair digunakan untuk mengantar pergerakan jemaah haji pada puncak haji dari hotel di Mekah menuju Arafah, Muzdalifah, Mina, dan kembali lagi ke hotel.
Kloter pertama jemaah haji Indonesia, dijadwalkan akan mulai diberangkatkan pada 28 Juli 2017. Pemberangkatan jemaah dilakukan dalam dua gelombang. Gelombang pertama akan berlangsung dari 28 Juli – 11 Agustus 2017. Sedangkan gelombang kedua akan diberangkatkan dari 12 – 26 Agustus 2017.
Saksikan video menarik di bawah ini: