Liputan6.com, Surabaya - Ada yang berbeda di Taman Bungkul Surabaya, di kawasan yang biasa dijadikan area car free day pada Minggu (16/7/2017) pagi. Ratusan warga asing peserta Surabaya Cross Culture Festival 2017, dengan kostum khas negara asal masing-masing, tiba-tiba muncul dan bergabung dengan warga Surabaya yang tengah berolahraga pagi.
Seperti ditayangkan Fokus Sore Indosiar, Minggu (16/7/2017), tak pelak, warga Surabaya ini pun langsung mengerumuni dan mengajak berfoto-foto ria bersama warga asing.
Advertisement
Kemudian, dengan senyuman hangat dan lambaian tangan, mereka yang di antaranya berasal dari China, Slovakia, Rusia, Luthiania, Kanada, Thailand, Polandia, serta lima perwakilan dari dalam negeri yang di antaranya dari Aceh, Bali dan Bogor, diarak dengan menaiki becak menuju Monumen Bambu Runcing, di kawasan Jalan Panglima Sudirman.
Sesampai di depan Monumen Bambu Runcing. Satu persatu peserta dari sembilan negara asing dan lima perwakilan dari dalam negeri, menampilkan tarian khas negara masing-masing. Bahkan, Walikota Surabaya Tri Rismaharini, juga ikut unjuk kebolehan dengan menari bersama penari Bali.
Walikota Risma menjelaskan tentang pentingnya mengenal budaya dan seni dari berbagai belahan dunia. Karena melalui seni dapat terbangun kebersamaan dan persaudaraan antar-negara.
Bagi warga Surabaya, acara ini hendaknya sering digelar, karena bisa menambah wawasan tentang budaya luar negeri.
Rencananya, acara kolaborasi seni antar-negara ini akan digelar sebagai agenda tahunan dan akan digarap secara serius agar menjadi salah satu destinasi wisata di Kota Surabaya.