Kedubes Rusia di Suriah Diserang Artileri

Selama ini, Rusia merupakan penyokong utama rezim Bashar al-Assad dalam perang melawan kelompok pemberontak yang didukung AS dan sekutunya.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Jul 2017, 07:21 WIB
Anggota pasukan Presiden Suriah Bashar al-Assad, mengibarkan bendera Suriah di antara puing bangunan yang hancur karena gempuran senjata selama perang saudara berlangsung, di kompleks Masjid Umayyad, Aleppo, 13 Desember 2016. (REUTERS/Omar Sanadiki)

Liputan6.com, Damaskus - Media pemerintah Suriah SANA menyebutkan, kompleks Kedutaan Besar Rusia di Damaskus diserang artileri. Penyerangan tersebut memicu kerusakan materi.

Dalam laporannya seperti yang dikutip VOA Indonesia, Senin (17/7/2017), setidaknya dua peluru artileri ditembakkan ke Kedubes Rusia pada Minggu waktu setempat. Satu peluru mengenai kompleks kedutaan, sementara satu lainnya jatuh di dekatnya.

Pemberontak Suriah di pinggir ibu kota sebelumnya memiliki riwayat penyerangan terhadap Kedubes Rusia.

Moskow adalah pendukung kuat rezim Presiden Bashar al-Assad dalam perang yang telah berlangsung sejak enam tahun silam.

Serangan di Damaskus itu terjadi beberapa jam setelah bom meledak dekat sebuah rumah sakit di Kota Idlib, Suriah barat laut. Wilayah itu dikuasai pemberontak dan setidaknya lima orang terluka dalam peristiwa tersebut.

Organisasi Pembela Sipil Suriah, yang lebih dikenal dengan nama Helm Putih, mengatakan korban luka termasuk dua anak.

Pemantau hak asasi Suriah yang berbasis di Inggris juga mengatakan ada lima korban luka, termasuk di antaranya anak-anak.

 

Simak video berikut:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya