Liputan6.com, Jakarta Goa Boki Moruru adalah sebuah gua alam yang cukup terkenal di Halmahera Tengah, Maluku Utara di hulu sungai Sageyen. Butuh waktu 4 hingga 6 jam perjalanan dari Sofifi atau setara dengan 190 kilometer.
Itu dilakukan melalui perjalanan darat atau dengan cara menyusuri sungai sageyen. Ya, umumnya pengunjung lebih memilih perjalanan dengan menyusuri sungai sageyen, karena di sepanjang perjalanan pengunjung dapat menikmati pemandangan indah sungai sageyen ditemani kicauan burung diatas pepohonan yang tumbuh di bantaran sungai.
Advertisement
Perjalanan menantang justru saat menuju Desa Sagea. Trek jalan rusak, semi off road menjadi menu. Tidak sekadar jalan rusak, kerimbunan pepohonan kawasan ini kian meningkatkan adrenalin berkendara menuju eksotisme Goa Boki Moruru.
Untuk melewati trek tersebut dibutuhkan kendaraan tangguh yang memiliki desain bumper depan dan belakang yang dirancang anti goncangan, serta ban yang lebar guna mempertahankan performa kendaraan.
Meskipun butuh perjuangan untuk sampai di Boki Moruru, Anda tidak akan kecewa dengan eksotisme yang ditawarkan oleh Goa Boki Moruru. Berpadu apik dengan aliran Sungai Sagayen, pengunjung bisa melihat batu warna-warni yang tersusun rapi mulai dari dasar hingga ke bantaran kali.
Konon katanya di batu susun ini adalah asal mula leluhur masyarakat Sagea yang bernama Laisalama. Beliau adalah anak yang ditemukan dalam alkatif raja atau piring makan yang besar oleh sepasang suami istri Montakwae dan Sari Madago. Kemudian sultan Tidore Mansyur Syah memberikan gelar “ngofa Majira” kepada Laisalama.
Nama Boki Moruru juga berarti putri yang menghanyutkan diri. Ya, menurut hikayat dahulu kala di sungai Sageyen ditemukan seorang putri dari Tidore tangah mandi dan menghanyutkan diri mengikuti arus ke hilir sungai. Hanya saja kurang dijelaskan betul, silsilah putri Tidore dari raja siapa dan berkuasa sejak kapan. Tetap saja legenda itu terus berkembang di masyarakat.
Goa ini juga pernah dikunjungi oleh saudara laki-laki ratu Belanda Wilhelmina yang bernama pangeran Bernhard pada tahun 1973. Hal itu dipercaya karena adanya bukti tulisan tangan di dinding goa yang bertuliskan nama Bernhard serta tahun kunjungannya.
Tak hanya itu, pada tahun 1966 goa ini juga pernah didatangi dua orang peneliti dari Perancis, tapi tetap saja hingga kini gua ini belim ditemukan ujungnya. Jarak terjauh yang pernah ditempuh oleh peneliti tersebut berjarak 7,8 Km.
Masih banyak keunikan dan keajaiban Goa Boki Moruru yang bisa Anda ekspolrasi dengan mata kepala sendiri. Tapi ingat untuk mencapainya pastikan Anda ditemani kendaraan tangguh.
Powered By:
Terios 7 Wonders: Wonderful Moluccas
#terios7wonders
#wonderfulmoluccas