MotoGP: Mentor Bicara Persamaan Vinales dan Lorenzo

Saat membela Yamaha di ajang MotoGP, Vinales dan Lorenzo punya mentor sama.

oleh Liputan6.com diperbarui 17 Jul 2017, 09:12 WIB
Maverick Vinales (kiri), dinilai masih belum terbukti jago dalam duel satu lawan satu, sedangkan Jorge Lorenzo dianggap masih lemah saat berkomunikasi. (Speedweek)

Liputan6.com, Tokyo - Manajer tim Yamaha, Wilco Zeelenberg, sulit membandingkan kemampuan berkendara dua pembalap MotoGP, Maverick Vinales dan Jorge Lorenzo. Menurut Zeelenberg, kedua muridnya itu sama-sama memiliki motivasi tinggi untuk menjadi yang tercepat di setiap balap MotoGP.

"Maverick orang yang sangat profesional dan punya motivasi tinggi. Jika Anda harus membandingkannya dengan motivasinya, dia adalah salah satu pembalap yang fokus dalam mengerjakan sesuatu," terang Zeelenberg, seperti dikutip dari Motorsport-Total, Senin (17/7/2017).

"Sama seperti Lorenzo, karena Maverick benar-benar mampu berkonsentrasi dengan sangat baik," ucapnya.

Vinales bergabung dengan tim Movistar Yamaha pada tahun ini setelah kepergian Jorge Lorenzo ke Ducati Corse. Pabrikan Jepang ini lantas menginstruksikan Zeelenberg untuk menjadi mentor Top Gun, setelah dia menolak pinangan X-Fuera.



Zeelenberg merupakan orang yang berada di balik kesuksesan Lorenzo di Yamaha. Tangan dinginnya hingga saat ini masih dirasakan berbahaya, buktinya Vinales sukses nangkring di urutan kedua klasemen sementara MotoGP dengan raihan 124 poin.

Vinales Tertinggal dari Marquez

Pebalap Movistar Yamaha, Maverick Vinales, menilai sasis baru Yamaha tak cocok di semua lintasan. (EPA/Vincent Jannink)

Vinales hanya tertinggal lima poin dari rekan senegaranya Marc Marquez. Zeelenberg mengklaim Vinales memiliki potensi untuk berkembang lebih besar dibandingkan Valentino Rossi, yang juga salah satu legenda hidup MotoGP.

Menurutnya, Vinales punya postur yang lebih mendukung sehingga sangat berpeluang untuk mengalahkan rekan satu timnya tersebut."Tahap demi tahap kami terus memperbaiki motor ini agar Maverick bisa lebih percaya diri ketika mengendarainya," katanya.

"Untuk menjadi juara dunia, perjuangan Anda tak akan berarti jika memiliki motor yang tidak bisa menang," ungkap Zeelenberg. (David Permana)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya