Liputan6.com, Jakarta - Media sosial dihebohkan dengan sebuah video yang memperlihatkan seorang pemuda berkebutuhan khusus atau autis tengah menjadi korban bullying atau perundungan dari sejumlah mahasiswa. Peristiwa diduga terjadi di Kampus Universitas Gunadarma, Depok, Jawa Barat.
Video yang diunggah pada Sabtu, 15 Juli 2017 malam tersebut memperlihatkan seorang mahasiswa berkebutuhan khusus yang mengenakan jaket abu-abu. Dia dikelilingi tiga pemuda yang juga diduga adalah mahasiswa.
Advertisement
Satu orang pelaku terlihat menarik tas ransel korban, sehingga dia tak bisa melangkah. Apalagi dua pelaku lainnya juga berdiri di depan korban.
Korban sempat mengibaskan tangannya untuk menghentikan aksi pelaku yang menarik tasnya. Dia akhirnya memang terbebas dari aksi perundungan itu. Namun, kekesalan tak bisa disimpannya. Korban kemudian melemparkan tempat sampah kepada para pelaku.
Pihak Universitas Gunadarma membenarkan peristiwa tersebut terjadi di kampusnya.
"Memang ada kejadian seperti itu di kampus kami. Kami menyesali adanya kejadian itu dan akan mencari tahu serta menyelidiki kronologi kejadiannya," ujar Wakil Rektor III Universitas Gunadarma, Irwan Bastian, saat dihubungi Liputan6.com, Minggu, 16 Juli 2017.
Berikut fakta-fakta yang dihimpun Liputan6.com:
1. Kantongi Identitas Pelaku Bullying
Universitas Gunadarma telah mengantongi nama pelaku bullying atau perundungan terhadap seorang mahasiswa berkebutuhan khusus atau autis di kampus tersebut. Pihak kampus mengatakan telah menindaklanjuti kasus ini.
"Sudah kita dapat nama-nama (pelaku) itu. Nama-nama itu sudah diserahkan ke Wadek III Fakultas Ilmu Komputer dan Teknologi (FIKTI)," ujar Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Universitas Gunadarma Irwan Bastian saat dihubungi Liputan6.com, Minggu, 16 Juli 2017.
Saksikan video di bawah ini:
Kampus Menindaklanjuti
2. Ditindaklanjuti
Pihak Universitas Gunadarma pun berjanji akan menindaklanjuti kasus tersebut. Sehingga, kasus bullying atau perundungan terhadap mahasiswa berkebutuhan khusus tidak terjadi lagi di kampus Gunadarma.
"Pastinya akan kami tindaklanjuti kasus tersebut, tidak akan berhenti sampai di sini saja. Nantinya akan kami temui korban dan keluarga korban untuk menindaklanjuti kasus ini," ujar Wakil Rektor III Bidang Kemahasiswaan Universitas Gunadarma Irwan Bastian.
3. Satu Jurusan
Irwan Bastian mengatakan, pelaku bullying atau perundungan terhadap mahasiswa berkebutuhan khusus atau autis merupakan teman satu jurusan dengan korbannya.
"Jadi mereka itu ternyata teman satu kelas (jurusan). Kami sedang mencari tahu fakta-fakta kejadian tersebut," tutur Irwan saat dihubungi Liputan6.com.
4. Pelaku Meminta Maaf
Wakil Rektor III Bidang Kemahasiwaan Universitas Gunadarma Irwan Bastian mengatakan, pelaku telah mendatangi korban dan keluarganya untuk meminta maaf atas kejadian tersebut.
"Mereka (pelaku) menyesali kejadian tersebut," ujar Irwan.
Kendati begitu, pihak kampus berjanji akan mengusut dan menindak tegas kejadian tersebut. Sehingga peristiwa serupa tidak terjadi lagi di Universitas Gunadarma.
"Meskipun mereka telah menyesali dan mendatangi korban dan keluarganya, tentunya akan kami tindak tegas. Kami akan proses sesuai dengan ketentuan dan tata tertib di Gunadarma," ucap Irwan.
Advertisement