Liputan6.com, Jakarta Perusahaan produsen listrik PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) pada Minggu, 16 Juli 2017, menandatangani Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) dengan Masdar, perusahaan energi terbarukan yang berbasis di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab, untuk kemitraan di proyek-proyek energi terbarukan di Indonesia.
Perjanjian yang berfokus membuka peluang kemitraan guna mewujudkan proyek-proyek energi terbarukan di Indonesia tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama PT PJB Iwan Agung Firstantara dan CEO Masdar Mohamed Jameel Al Ramahi. Penandatanganan disaksikan Menteri BUMN Rini M. Soemarno di tengah-tengah rangkaian kunjungan ke Timur Tengah.
Advertisement
Dengan adanya perjanjian ini, maka anak perusahaan PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) tersebut akan bekerja sama dengan Masdar dalam mengidentifikasi peluang untuk membantu memenuhi kebutuhan energi Indonesia yang ditargetkan mencapai 23 persen penggunaan energi terbarukan pada 2025 dan 31 persen pada 2050.
Direktur Utama PJB Iwan Agung Firstantara menyambut baik peluang kolaborasi kedua perusahaan tersebut.
“Kami yakin kerja sama ini akan membawa keberhasilan bagi pengembangan dan implementasi proyek-proyek energi terbarukan di Indonesia," kata dia dalam keterangannya, Senin (17/7/2017).
Dengan populasi lebih dari 250 juta orang, Indonesia adalah negara terbesar di ASEAN. Menurut penelitian International Renewable Energy Agency (IRENA), Indonesia memiliki potensi lebih dari 700 GW pembangkit listrik berbasis energi terbarukan, termasuk 532,6 GW tenaga surya.
Saat ini, PT PJB mengelola lebih dari 12 GW pembangkit listrik, mulai pembangkit listrik tenaga batu bara, gas alam, maupun tenaga air. PT PJB akan melakukan diversifikasi usaha ke pasar energi bersih untuk memenuhi target campuran energi terbarukan di Indonesia dan juga berkontribusi pada upaya mengurangi emisi karbon global.
Sementara itu, CEO Masdar Mohamed Jameel Al Ramahi mengungkapkan, pihaknya berharap dapat terus mengembangkan hubungan baik dengan PT PJB untuk membantu membuka berbagai potensi energi terbarukan di Indonesia.
“Hal ini sejalan dengan komitmen kami untuk mendukung momentum pengembangan energi terbarukan secara global,” ujarnya.
Selama satu dekade terakhir, Masdar telah berinvestasi dalam berbagai proyek energi terbarukan dengan total nilai gabungan sebesar US$ 8,5 miliar. Adapun total investasi Masdar pada proyek-proyek tersebut mencapai 2,7 miliar US dollar.
Proyek-proyek energi terbarukan tersebut tersebar di berbagai wilayah Timur Tengah dan Afrika Utara, Inggris, Spanyol, Seychelles dan Kepulauan Pasifik.
Masdar merupakan anak perusahaan dari Mubadala Investment Company, perusahaan investasi global asal Abu Dhabi.
Selain menghadiri penandatanganan antara PJB dan Masdar, di Abu Dhabi Menteri BUMN Rini M. Soemarno juga bertemu dengan Deputy Group CEO & Chief Executive Officer, Alternative Investments and Infrastructure Mubadala Waleed Al Mokarrab Al Muhairi, untuk menjajaki potensi kerja sama investasi di beberapa proyek infrastruktur, antara lain di sektor energi, perhubungan, dan TOD kereta cepat. (Yas)