Liputan6.com, California - Honda Motor Co mengatakan pada Jumat (14/7) pekan lalu bahwa mereka akan menarik kembali (recall) 2,1 juta unit kendaraan di seluruh dunia. Jutaan mobil itu disinyalir rusak di bagian sensor baterai. Komponen ini berisiko menimbulkan api.
Dilaporkan Reuters, sensor baterai tidak cukup tertutup sehingga bagian ini mudah lembap dan berkarat. Kalau karat sudah muncul pada sensor, korsleting dan percikan api bisa muncul.
Baca Juga
Advertisement
Sejauh ini pabrikan asal Jepang tersebut telah menerima empat laporan kerusakan dari AS dan Kanada yang disinyalir terkait dengan sensor baterai. Meski begitu, untungnya tidak ada korban jiwa.
Pengaduan pertama berasal dari Kanada, dua tahun lalu. Karena laporan inilah Honda kemudian melakukan investigasi. Awal 2016, pengaduan serupa kembali muncul, kali ini di Tiongkok.
Chris Martin, juru bicara Honda, mengatakan bahwa penarikan termasuk 1,15 juta unit Accord model tahun 2013 sampai 2016 di Amerika Serikat (AS), dan hampir 1 juta unit lainnya di negara lain.
Karena jumlah unit yang harus ditarik cukup banyak, Honda telah menginstruksikan dilernya untuk melakukan perbaikan sementara, yaitu memasangkan perekat pada sensor. Sensor lama akan diganti dengan yang baru kalau memang diperlukan.
Sekarang, dari AS saja sudah ada hampir 4.000 klaim garansi yang telah terdaftar. Itu artinya sudah ada empat ribuan orang yang ingin komponen sensornya diperbaiki.
Simak Juga Video Menarik Berikut Ini: