7 Pemimpin Dunia Bereputasi Besar yang Memiliki Tubuh 'Pendek'

Pemikiran besar Mahatma Gandhi jauh melampaui fisiknya yang kurus dan ternyata tak seberapa tinggi.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 17 Jul 2017, 19:40 WIB
Lukisan Kaisar Napoleon di ruang belajarnya di Tuileries oleh Jacques-Louis David. (Sumber Wikimedia Commons/Google Art Project )

Liputan6.com, Jakarta - Para penakluk dalam sejarah kerap dilukiskan sebagai sosok yang gagah. Jenghis Khan, salah satunya. Penguasa dari Mongolia itu digambarkan sebagai pria bertubuh tinggi, kuat, dengan rambut panjang dan janggut yang menjuntai. 

Seperti dikutip dari History, sejarawan Persia pada Abad ke-14, Rashid al-Din bahkan mengklaim Jengis Khan punya rambut berwarna merah dan bola mata hijau. 

Meski tak ada sumber sahih soal penampakannya, Jengis Khan diduga memiliki tinggi badan 173 centimeter.

Tinggi badannya itu kontras dengan kuda mongolia yang bertubuh pendek, berkepala besar, tapi punya kaki-kaki yang kuat -- yang digunakan untuk menaklukkan sebagian besar wilayah di Asia, termasuk utara Tiongkok, Asia Tengah, Persia, dan Mongolia.

Namun, tak semua penakluk atau pemimpin dunia memiliki fisik segagah penggambaran mereka. 

Beberapa dari mereka memiliki tinggi badan di bawah rata-rata. Meski begitu ketangguhan mereka tak dapat diragukan. Atau seperti Mahatma Gandhi, yang kebesaran pikirannya jauh melampaui fisiknya yang kurus. 

Seperti dikutip dari laman Ranker.com, Senin (17/7/2017), berikut 7 pemimpin dunia yang memiliki tinggi badan di bawah rata-rata:


1. Napoleon Bonaparte (167 Cm)

Napoleon adalah ahli strategi militer terbaik sepanjang sejarah. Karier militernya menanjak pesat setelah dia berhasil menumpas kerusuhan yang dimotori kaum pendukung royalis dengan cara yang sangat mengejutkan.

Ia juga dikenal karena tembakan meriam di kota Paris dari atas menara. Peristiwa itu terjadi tahun 1795 saat Napoleon berusia 26 tahun.

Napoleon Bonaparte (Wikipedia)

Namun siapa sangka, pria yang sangat disegani pada masanya itu memiliki tinggi badan di bawah rata-rata. Hanya sekitar 1,67 meter atau 167 sentimeter -- dapat dibilang pendek dibanding tinggi badan orang Eropa.

Karier Kaisar Prancis ini terbilang sukses. Kala itu ia berhasil membawa kemenangan gemilang Prancis atas Austria dan Prusia, bahkan nyaris menguasai seluruh daratan Eropa, dengan jalan mengobarkan perang maupun diplomasi.

Namun tak ada kekuasaan yang abadi. Kegagalan menginvasi Rusia dan akhirnya kekalahan di Waterloo meredupkan karier Napoleon.


2. Joseph Stalin (165 Cm)

Joseph Stalin adalah salah satu dari tujuh anggota pertama Politbiro, yang didirikan pada tahun 1917 untuk mengelola Revolusi Bolshevik. Bersama keenam rekannya Lenin, Zinoviev, Kamenev, Trotsky, Sokolnikov dan Bubnov.

Joseph Stalin atau Iosif Vissarionovich Stalin adalah pemimpin Uni Soviet sejak pertengahan 1920-an sampai kematiannya pada tahun 1953.

Sejumlah diktator ternyata pernah menulis buku dan karya tulis lainnya.(Sumber Fox News)

Umur Stalin sendiri relatif panjang, mencapai usia 73 tahun. Banyak nyawa yang telah menjadi korban kebrutalan rezim Joseph Stalin. Bahkan nyawa tersebut sulit dihitung.

Data resmi menyebut setidaknya 3 juta jiwa yang telah dieksekusi maupun yang dikirim ke kamp kerja paksa. Semuanya bercampur dengan mereka yang tewas kelaparan akibat kebijakan Stalin. Sejarawan modern menduga, jumlah kematian antara 15 juta dan 20 juta.

Dibalik kebrutalan pria berkumis tersebut, ternyata tinggi badannya di bawah rata-rata orang Eropa yaitu 165 Cm.


3. Hirohito (165 Cm)

Hirohito bisa dibilang sebagai raja dengan masa jabatan terpanjang dalam kekaisaran Jepang. Tetapi ia adalah raja Negeri Matahari Terbit dengan tubuh paling pendek.

Kaisar Hirohito membaca

Dalam sejarah Jepang dia adalah Kaisar yang paling lama memerintah (1926-1989) dan merupakan salah satu tokoh penting pada masa Perang Dunia II dan pembangunan kembali Jepang.

Hirohito dilahirkan di Puri Aoyama, Tokyo pada tanggal 29 April 1901. Ia adalah anak pertama dari Kaisar Yoshihito dan Ratu Sadako. Sebelum naik takhta ia dikenal sebagai Pangeran Michi. Masa kekuasaannya sebagai kaisar dikenal sebagai era Showa yang berarti damai.

Namun ironisnya, justru pada saat itu Jepang terlibat perang melawan China dan akhirnya terlibat dalam Perang Dunia II.


4. Vladimir Lenin (165 Cm)

Vladimir Ilyich Ulyanov atau yang lebih dikenal dengan sebutan Lenin. Ia adalah revolusioner komunis, politikus, dan penggagas teori politik berkebangsaan Rusia.

Nama Lenin sebenarnya adalah nama samaran yang diambil dari nama Sungai Lena di Siberia. Kemudian ia menjabat sebagai pemimpin Republik Sosialis Federasi Soviet Rusia sejak tahun 1917, lalu Perdana Menteri Uni Soviet sejak tahun 1922 hingga kematiannya.

Vladimir Lenin (wikipedia/public domain)

Lenin berhaluan politik Marxis dan telah ikut menyumbangkan gagasan politiknya dalam pemikiran Marxis yang disebut sebagai Leninisme. Gagasannya itu bila digabung dengan teori ekonomi Marx dikenal dengan sebutan Marxisme Leninisme.

Sebagai pemimpin faksi Bolshevik dari Partai Buruh Sosial Demokrat Rusia, ia memegang peran utama dalam melancarkan Revolusi Oktober 1917 yang berhasil menggulingkan Pemerintahan Sementara Rusia dan mendirikan RSFS Rusia, negara sosialis pertama di dunia secara konstitusional.

Setelah itu, Lenin menerapkan reformasi sosialis yang meliputi pengalihan hak milik atas tanah dan bangunan kepada soviet (dewan buruh). Adanya ancaman serangan dari Jerman membuat Lenin terpaksa menandatangani perjanjian damai yang menandai keluarnya Rusia dari Perang Dunia I.

Pada tahun 1921, ia menggagas Kebijakan Ekonomi Baru, suatu sistem kapitalisme negara yang memulai proses industrialisasi dan pemulihan keadaan pasca-Perang Sipil Rusia. Setahun kemudian, RSFS Rusia bergabung dengan wilayah lain yang dulu juga termasuk wilayah kekuasaan Kekaisaran Rusia untuk membentuk Uni Soviet dengan Lenin sebagai pemimpinnya.


5. Mahatma Gandhi (162 Cm)

Mohandas Karamchand Gandhi adalah sosok penting dibalik kemerdekaan India. Mulannya ia dikenal sebagai seorang aktivis yang tak suka menggunakan kekerasan.

Ia melakukan gerakan dengan hal sebaliknya yaitu mengusung gerakan kemerdekaan melalui aksi demonstrasi damai.

7 Juni 1893, Ghandi memutuskan untuk melawan ketidakadilan dan membela hak-haknya sebagai orang India, serta manusia (Wikipedia).

Di balik tubuh kecilnya, semangat Gandhi untuk memperjuangkan kemerdekaan terkenal hingga ke pelosok dunia.

Saat muda, Gandhi pernah tinggal di Afrika Selatan untuk mempraktekkan ilmu hukum. 

Dari sanalah ia menjadi saksi diskriminasi ras yang dinamakan apartheid. Pengalaman itulah yang membuat Gandhi menjadi seorang aktivis politik agar dapat mengubah hukum yang dikenal diskriminatif tersebut.

Saat tiba di India, ia membantu proses kemerdekaan India dari jajahan Inggris. Semangat Gandhi inilah yang memberi inspirasi bagi rakyat untuk berjuang memperoleh kemerdekaannya.


6. Kim Jong-il (160 Cm)

Pemimpin Korea Utara, Kim Jong-il telah berpulang pada usia 69 tahun pada Sabtu 17 Desember 2011.

Kim Jong-il sebelumnya mengambil alih pemerintahan Korea Utara pada 1994, saat ayah sekaligus pendiri negara, Kim Il-sung "Sang Pemimpin Besar" telah berpulang.

Kim Jong-il (www.welt.de)

Meski kerap digambarkan sebagai sosok besar, Kim Jong-il sebenarnya bertubuh pendek. Tinggi badannya sekitar 160 sentimeter.

Sang 'Dear Leader' itu sadar benar akan tinggi badannya. Tak hanya membuat rambutnya menggembung ke atas, Kim Jong-il juga memiliki sepatu berhak 12 cm agar nampak tinggi di hadapan publik.


7. Yasser Arafat (157 Cm)

Yasser Arafat adalah seorang negarawan Palestina. Ia merupakan Ketua Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), Presiden Otoritas Nasional Palestina (PNA), pemimpin partai politik dan mantan pasukan milisi Fatah, yang ia dirikan pada tahun 1959.

Foto dok. Liputan6.com

Pada 11 November 2004, Yasser Arafat menghembuskan napas terakhir di Rumah Sakit Militer Percy, Prancis dalam usia 75 tahun. Meski kematian adalah salah satu hal yang tak dapat dihindari, namun hidup Presiden Palestina itu diduga direnggut paksa yaitu dengan cara di racun.

Arafat dikenang sebagai seorang tokoh kontroversial yang warisannya kerap dipertanyakan. Mayoritas rakyat Palestina, tanpa mengenal ideologi politik, melihatnya sebagai seorang pejuang kemerdekaan yang heroik dan martir yang menyimbolkan jeritan hati rakyatnya, sementara banyak warga Israel mengenalnya sebagai seorang 'teroris' yang tidak pernah menyesali perbuatannya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya