Liputan6.com, Jakarta - Warga Negara Indonesia (WNI) menempati peringkat kedua terbanyak yang ditangkap otoritas Turki karena diduga terlibat ISIS. Setelah diperiksa, mereka akan dipulangkan ke Indonesia.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu berpandangan, WNI yang sudah terlibat ISIS tidak perlu kembali ke Indonesia. Dia menilai, mereka tak perlu kembali ke Indonesia karena akan merepotkan.
Advertisement
"Enggak usah balik lagi. Di sana saja. Daripada ngerepotin biarin mereka di situ saja," ujar Ryamizard di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (17/7/2017).
Mantan KSAD itu juga tidak bisa menerima alasan para WNI yang menyebut dirinya tertipu sampai akhirnya terjebak dengan ISIS. Karena itu, Ryamizard meminta mereka tak perlu kembali ke Tanah Air.
"Sudah tidak usah kembali. Mereka berjuang di sana. Berjuang, berjuang sampai mati kan begitu," pungkas dia.
Menurut data statistik resmi, warga negara Indonesia (WNI) menempati peringkat ke-2 terbanyak dalam daftar total kuantitas individu terduga teroris ISIS yang ditangkap oleh otoritas penegak hukum di Turki.
Data statistik tersebut bersumber dari pemerintah Ankara, dan diolah kembali oleh firma analis terorisme, GlobalStrat.
Menurut statistik dari Kementerian Dalam Negeri Turki, dari 4.957 foreign teroris fighters(FTF) yang ditangkap, 435 di antaranya merupakan WNI, menjadikan Indonesia duduk di peringkat ke-2 dalam daftar tersebut. Demikian seperti yang diwartakan oleh News.com.au, Minggu 16 Juli.
Saksikan video menarik di bawah ini: