Survei: Konsumen Bakal Beli Mobil Listrik 5 Tahun Lagi

Survei yang dilakukan oleh Dalia menunjukkan, konsumen bakal membeli mobil listrik dalam lima tahun mendatang.

oleh Arief Aszhari diperbarui 18 Jul 2017, 09:11 WIB
Nissan Leaf ternyata dapat diretas, terutama fungsi-fungsi yang bisa dikontrol menggunakan ponsel.

Liputan6.com, Jakarta - Perkembangan mobil listrik dalam lima tahun bakal meningkat tajam. Bahkan, hal ini dibuktikan oleh survei yang dilakukan oleh lembaga penelitian Dalia, mengenai kemungkinan konsumen membeli mobil listrik.

Disitat InsideEVs, Senin (17/7/2017), sekitar 43 orang dari 52 negara yang berbeda menanggapi hasil survei Dalia tersebut. Hasil survei ini menarik, dan juga menjanjikan untuk kendaraan yang lebih ramah lingkungan.

Saat ini, pangsa pasar kendaraan listrik secara global berada di sekitar satu persen. Hal ini karena belum banyaknya regulasi di setiap negara yang mendukung keberadaan mobil listrik, harga gas lebih rendah, serta belum banyak mobil listrik dengan harga terjangkau.

Namun demikian, di Amerika Serikat, sebanyak 31 persen responden mengatakan bahwa mereka berencana untuk membeli mobil listrik dalam lima tahun ke depan. Sedangkan di Tiongkok, angka tersebut melonjak hingga 58 persen.

Sementara itu, untuk pasar Thailand lebih baik dari Negeri Tirai Bambu atau sekitar 66 persen yang berencana untuk memboyong mobil listrik dalam lima tahun ke depan.

Sedangkan di negara dengan banyaknya produsen mobil, Jepang, angka survei konsumen yang membeli mobil listrik dalam lima tahun hanya sebesar 16 persen. Tapi, Negeri Matahari Terbit ini lebih mengandalkan mobil hibrida dan masih yakin dengan revolusi bahan bakar hidrogen di masa depan.

Kembali ke Amerika Utara, Kanada memiliki hasil 31 persen, Meksiko 39 persen, dan untuk negara Eropa seperti Jerman hanya 22 persen.

Dengan hasil ini, memang masih ada kekhawatiran konsumen terkait mobil listrik, seperti jarak tempuh, infrastruktur, dan konsumen cenderung akan membeli mobil listrik ketika bahan bakar minyak (BBM) mengalami kenaikan.

 

Simak Juga Video Menarik Berikut Ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya