3 Pelatih yang Kandas Bersama Persib

Persib gagal menunjukkan kualitasnya sebagai tim besar di Indonesia pada musim ini.

oleh Achmad Yani Yustiawan diperbarui 18 Jul 2017, 06:48 WIB
Skuat Persib Bandung (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Djadjang Nurdjaman mengundurkan diri sebagai pelatih Persib Bandung menyusul memburuknya performa anak asuhnya. Keputusan ini, disampaikan pelatih yang akrab disapa Djanur usai timnya dikalahkan Mitra Kukar di Stadion Aji Imbut, Tenggarong, Sabtu 15 Juli 2017.

Djanur sebenarnya sempat minta berhenti menangani tim, karena mendapat tekanan dari bobotoh. Namun, permintannya ditentang manajemen Persib.

Salah satu alasan dia meninggalkan tim yang sudah dipimpin selama 5 tahun terakhir ini lantaran performa skuat Maung Bandung yang jauh dari harapan.

Dengan label tim paling populer se-Asia, ditunjang dana melimpah dan pemain berkualitas, Persib gagal menunjukkan kualitasnya sebagai tim besar di Indonesia pada musim ini.



"Alasannya adalah saya tidak berhasil mengangkat performa Persib untuk kompetisi kali ini sebelum putaran pertama berakhir. Terseok-seok terus seperti ini dan ini tentunya jauh dari harapan, jauh dari ekpektasi semua pihak, baik itu dari harapan manajemen ataupun harapan dari Bobotoh," katanya.

Kejadian yang menimpa pelatih Persib juga pernah terjadi sebelumnya. Dengan berbagai faktor mereka memilih tak melanjutkan pekerjaannya.



Jaya Hartono

MENUNGGU - Jaya Hartono menunggu komando manajemen PSS Sleman untuk melatih tim yang akan tampil di Piala Kemerdekaan. (Bola.com/Robby Firly)

Jaya Hartono adalah salah satu pelatih Persib yang mengundurkan diri, karena dianggap gagal membawa tim. Pria yang pernah melatih Deltras Sidoarjo ini meletakkan jabatannya setelah terus-menerus mendapat tekanan dari Bobotoh.

Puncak kekesalan suporter fanatik ini adalah ketika Persib kalah atas Persijap Jepara dengan skor 1-2. Kekalahan Persib atas Persijap, merupakan kekalahan yang kesepuluh di Liga Super Indonesia.

''Saya menyatakan mundur dari jabatan saya sebagai pelatih Persib," kata Jaya saat itu.

"Selama ini saya telah all out untuk membuat Persib meraih kemenangan di setiap pertandingan. Saya tetap manusia, yang memiliki batas kesabaran,'' ujarnya.


Dejan Antonic

Pelatih Persib, Dejan Antonic (kanan) saat memimpin latihan jelang final Turnamen Piala Bhayangkara 2016 di Stadion GBK Jakarta, Sabtu (2/4/2016). Laga final Piala Bhayangkara mempertemukan Persib dan Arema Cronus. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Dejan Antonic secara mengejutkan mengumumkan pengunduran dirinya sebagai pelatih Persib Bandung. Hal ini disampaikan Dejan setelah timnya mengalami kekalahan 4-1 dari Bhayangkara Surabaya United (BSU) pada pekan keenam Indonesia Soccer Championship (ISC) A.

Desakan supaya Dejan mundur sebagai pelatih Maung Bandung, sebelumnya memang terus mengalir dari para pendukung Persib. Itu terjadi karena mereka tidak puas dengan performa yang diperlihatkan tim kesayangannya saat bermain di ISC A.

Namun sebenarnya, tekanan memang sudah dirasakan Dejan jelang laga melawan BSU. Menyusul, adanya ketidakpuasan dari kinerja tim saat bermain imbang dengan Madura United.

Bahkan, pelatih asal Serbia itu sudah diultimatum Bobotoh untuk mundur dari jabatannya jika kembali gagal menang di laga kandang.



Risnandar Soendoro

Mantan pemain dan pelatih Persib Bandung, Risnandar Soendoro (Liputan6.com / Okan Firdaus)

Risnandar mundur sebagai pelatih juga gara-gara memburuknya penampilan Persib. Bobotoh sempat menuntut almarhum Risnandar beserta asistennya, Encas Tonif dan Dedi Sutendi mundur.

Risnandar kala itu sempat menyatakan enggan mengundurkan diri karena sudah bekerja maksimal. Dua kali kalah di awal musim bukan akhir segalanya. Namun, bobotoh sudah hilang kesabaran. Akhirnya keputusan manajemen diterima Risnandar dan Encas Tonif yang juga ikut mundur.

Sebelum keputusan itu dibuat, sempat terjadi insiden. Bobotoh ‎berkumpul di halaman Stadion Siliwangi menutup akses keluar bus yang membawa rombongan pemain dan pelatih.

Untuk mengamankan pemain, aparat terpaksa menggunakan kendaraan taktis. Untuk menenangkan massa, manajer Persib saat itu, Yossi Irianto, akhirnya mengabulkan permintaan bobotoh. Dengan catatan tak terjadi demo besar-besaran lagi di Bandung.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya