Ada Perbedaan Antara Depresi Laki-Laki dan Perempuan

Efek dan bentuk depresi yang dialami laki-laki dan perempuan ternyata tidak sama.

oleh Umi Septia diperbarui 18 Jul 2017, 12:00 WIB
Illustrasi Foto Stress dan Depresi (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Depresi mempengaruhi laki-laki dan perempuan secara berbeda. Hal ini disebabkan efek yang berbeda terhadap aktivitas di daerah otak tertentu. Seperti apa perbedaan efek depresi pada laki-laki dan perempuan?

Penelitian menunjukkan bahwa pada usia 15 tahun, anak perempuan lebih mudah depresi dibandingkan anak laki-laki. Hal ini dipengaruhi fluktuasi hormon dan faktor genetik, seperti dikutip dari laman Boldsky, Selasa (18/7/2017).

Perbedaan antara jenis kelamin tidak hanya mempengaruhi risiko depresi, melainkan juga efeknya.

"Laki-laki cenderung menderita depresi secara terus-menerus, sedangkan wanita cenderung lebih episodik," kata Jie-Yu Chuang, seorang peneliti di University of Cambridge.

Efeknya, laki-laki yang mengalami depresi cenderung mengalami konsekuensi serius dari depresi yang mereka alami, seperti penyalahgunaan obat dan rentan melakukan bunuh diri.

Selain itu, penelitian terbaru yang diterbitkan oleh Frontiers in Psychiatry mengungkapkan perbedaan depresi pada remaja laki-laki dan perempuan. Riset dilakukan terhadap 82 pasien perempuan dan 24 laki-laki yang mengalami depresi, 24 perempuan dan 10 laki-laki sehat yang berusia antara 11-18 tahun.

Para periset menguji remaja yang mengalami depresi dengan kata-kata bahagia dan sedih untuk mencitrakan kondisi otak mereka. Hasilnya menunjukkan, depresi mempengaruhi aktivitas otak secara berbeda antara anak laki-laki dan perempuan.

"Hasil ini memberikan manfaat untuk memperbaiki strategi pencegahan dan penanganan khusus untuk depresi pada awal masa remaja. Dengan ini diharapkan penyakit dapat diatasi sebelum anak semakin dewasa dan depresi semakin memburuk," tutup Chuang.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya