Liputan6.com, Jakarta - Penularan penyakit yang disebabkan oleh nyamuk betina Aedes aegypti membuat sebuah perusahaan di California, Amerika Serikat, memutuskan untuk menciptakan robot otonom yang bisa mengurangi populasi nyamuk.
Dengan proyek yang diberi nama Debug Fresno, perusahaan Alphabet Inc (induk perusahaan Google) akan melepaskan 1 juta nyamuk setiap minggu dalam waktu 20 minggu untuk mengurangi populasi nyamuk liar di Fresno, AS.
Baca Juga
Advertisement
Seperti diberitakan Elitereaders, Selasa (18/7/2017), Jcob Crawford, seorang ilmuwan di Verilt mengatakan jika proyek ini bertujuan untuk menguji metode pengendalian nyamuk potensial dengan menggunakan teknik serangga steril. Nyamuk itu tidak dimodifikasi secara genetik, tapi terinfeksi oleh bakteri alami yang disebut Wolbachia pipientis.
Bakteri tersebut tidak menimbulkan efek berbahaya bagi manusia, tapi membuat nyamuk jantan steril. Jadi, ketika teman nyamuk jantan Wolbachia membawa seekor betina liar, mereka juga akan steril dan tidak ada telur yang menghasilkan keturunan. Dengan metode ini, tim berharap bisa menurunkan populasi nyamuk liar pembawa penyakit.
"Kami berharap dengan melepas 20 juta bakteri yang terinfeksi nyamuk jantan dapat membantu mengendalikan penyakit seperti Zika, demam berdarah dan chikungunya," lanjutnya.
Namun, ini hanya menjadi langkah awal. Perusahaan berencana membawa proyek ini dalam skala yang lebih luas.
"Jika kita benar-benar ingin membantu orang di seluruh dunia, kita perlu menghasilkan banyak nyamuk, mendistribusikannya ke tempat yang mereka inginkan dan mengukur populasi dengan biaya yang sangat rendah," kata insinyur senior Linus Upson.
(ul)
**Ingin berbagi informasi dari dan untuk kita di Citizen6? Caranya bisa dibaca di sini.
**Ingin berdiskusi tentang topik-topik menarik lainnya, yuk berbagi di Forum Liputan6.