Liputan6.com, Pekanbaru - Sebanyak 132 tahanan dan narapidana kabur dari Rumah Tahanan (Rutan) Pekanbaru, Riau, hingga kini masih buron sejak kerusuhan pada 5 Mei 2017. Tim gabungan yang dibentuk Kepolisian Daerah Riau, Polresta Pekanbaru, dan Kanwil Kemenkumham Riau, seolah kehilangan jejak untuk menangkap para penjahat dari beragam kasus ini.
Kabid Humas Polda Riau Kombes Pol Guntur Aryo Tejo mengatakan, tim sudah melacak keberadaan para narapidana kabur ini hingga mendatangi alamat terakhirnya. Hasilnya tetap nihil, mereka hanya pulang sebentar dan menghilang entah ke mana.
"Ada beberapa kendala, di antaranya mencari tempat persembunyian. Apalagi, kebanyakan mereka yang kabur merupakan perantauan," ucap mantan Kapolres Pelalawan ini, Senin, 17 Juli 2017.
Meski demikian, Polda Riau beserta jajaran di setiap kabupaten tetap memantau para napi kabur tersebut. Jika terlihat, petugas langsung menangkap mereka untuk dikembalikan ke rutan supaya menjalani sisa tahanannya.
Baca Juga
Advertisement
"Kita juga memberikan imbauan kepada keluarga ataupun masyarakat sekitar yang mengenal napi supaya memberitahu petugas jika mereka pulang," kata Guntur.
Kepada pembocor informasi keberadaan napi ini, Polda Riau berjanji untuk merahasiakan identitasnya. Keamanan pemberi informasi juga dijamin kepolisian dari keluarga ataupun kerabat napi kabur.
"Dan kepada keluarga, diminta menyerahkan jika napi ini pulang ke rumah. Kita minta kerja samanya," Guntur menegaskan.
Terakhir, imbuh Guntur, jajaran Polda di Polsek Mandau, Kabupaten Bengkalis, menangkap narapidana bernama Gery. Pria 26 tahun ini ditangkap bersama tiga rekannya usai berpesta sabu pada 11 Juli 2017.
Gery yang pernah terlibat kasus narkotika kembali menjalankan bisnis haramnya setelah kabur. Hal ini juga sebagai indikasi bahwa ada tahanan atau narapidana kabur yang kembali terlibat tindak pidana selama dalam pelariannya.
"Gery adalah contoh, dan sebelumnya juga ada yang ditangkap karena terlibat kasus pencurian sepeda motor," ujar Guntur.
Sebelumnya, sekitar 50 tahanan yang diduga sebagai provokator telah dipindahkan dari Rutan Pekanbaru menuju Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) di Bangkinang (Kampar), Pasir Pangaraian (Rokan Hulu), dan Tembilahan (Indragiri Hilir).
Meski sempat terjadi kericuhan, Polda Riau, Polresta dan Kanwil Kemenkumham mengerahkan lebih dari 500 petugas. Pemindahan para tahanan itu akhirnya bisa dilakukan sejak Jumat hingga Minggu pekan lalu.
Saksikan video menarik di bawah ini: