Induk Mercedes Siapkan Triliunan Rupiah Perbaiki Mobil

Daimler, induk perusahaan Mercedes-Benz, mengucurkan miliaran triliun untuk memperbaiki tiga juta kendaraan Diesel.

oleh Rio Apinino diperbarui 19 Jul 2017, 14:13 WIB
Daimler mempromosikan van mewahnya sebagai kendaraan untuk liburan tokoh kartun ciptaan Charles M. Schulz ini.

Liputan6.com, Stuttgart - Daimler, induk perusahaan Mercedes-Benz akan mengucurkan uang sebesar 195 juta pound sterling atau setara Rp 3,38 triliun untuk memperbaiki tiga juta kendaraan Diesel yang dilengkapi dengan perangkat lunak yang dapat memanipulasi hasil uji emisi.

Pekan lalu, Daimler menjadi sorotan publik atas tuduhan bahwa mereka menjual lebih dari satu juta mobil yang tidak sesuai dengan standar emisi. Mobil-mobil ini dijual di Amerika Serikat (AS) dan Eropa, pada medio 2008 sampai 2016.

Salah satu media Jerman melaporkan bahwa pengadilan Stuttgart telah mengeluarkan surat perintah penggeledahan terhadap perusahaan tersebut untuk keperluan penyelidikan lebih lanjut. Selain di negeri asalnya, Mercedes-Benz juga diselidiki oleh Departemen Kehakiman AS.

Dieter Zetsche, Chairman of the Board of Management of Daimler AG and Head of Mercedes-Benz Cars, mengatakan bahwa tekanan publik ini menciptakan ketidakpastian, terutama bagi para pelanggannya.

"Oleh karena itu, kami telah memutuskan langkah-langkah tambahan untuk meyakini pengemudi mobil Diesel, dan untuk memperkuat kepercayaan pada teknologi Diesel," ujarnya, dikutip dari Autoexpress.

Menariknya, meski mempersiapkan dana untuk perbaikan, tidak ada satu pun pernyataan yang menyebutkan bahwa mereka memang menginstalasi perangkat lunak penipu emisi. Namun kalau sudah ada dana untuk itu, secara tidak langsung Daimler memang mengakuinya.

Mercedes tidak ingin proyek perbaikan ini disebut recall (penarikan kembali), karena pelanggan diberikan kebebasan untuk melakukannya atau tidak. Yang jelas, sebagaimana recall, pelanggan tidak akan ditarik biaya sepeser pun untuk melakukan perbaikan.

 

 

Simak juga video menarik di bawah ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya