Liputan6.com, Jakarta Perjuangan seorang ibu memang tak ada habisnya, apalagi bagi mereka yang bekerja membantu perekonomian keluarga.
Seorang psikolog anak dan keluarga, Sheryl Ziegler, Psy.D mengungkap tantangan terbesar yang selama ini dia dapatkan dari pasiennya. Banyak ibu pekerja yang tidak bisa, bahkan merasa gagal, menjadi ibu yang baik untuk anak karena sibuk bekerja.
Advertisement
Ziegler, yang juga penulis dari buku Mommy Burnout, turut memberikan solusi dari ketiga tantangan terbesar bagi ibu bekerja berikut ini seperti dikutip dari Your Tango, Rabu (19/7/2017).
1. Kurang tidur
Khususnya bagi ibu baru, waktu tidur tentu tidak selama dan senyenyak sebelumnya. Ibu baru yang bekerja akan lebih banyak bangun di malam hari karena tangisan si kecil yang kehausan atau kelaparan.
"Tapi Anda harus membuat tidur menjadi prioritas karena tidur mempengaruhi kesehatan fisik dan berat badan," kata Ziegler.
Tidurlah saat Anda merasa lelah dan mengantuk, kata Ziegler. Tidak perlu durasi yang lama, mengistirahatkan tubuh sejenak akan mengembalikan energi dan membuat lebih produktif.
2. Sering terlambat
Kerjaan yang menumpuk sering kali membuat para ibu terlambat bangun dan menyiapkan segala keperluan anak untuk sekolah. Atau sebaliknya, ibu jadi sering terlambat sampai kantor karena harus mengantar si kecil ke sekolah.
Menurut Ziegler, tantangan ini bisa berjalan lancar dengan cara mempersiapkan kebutuhan anak di malam hari.
"Seragam, sepatu, atau kebutuhan lain untuk anak ke sekolah bisa Anda siapkan saat malam hari setelah pulang bekerja," katanya.
3. Kurang me time
Jadwal yang padat untuk bekerja dan keluarga sering kali membuat para ibu lupa untuk memanjakan dirinya sendiri. Namun, Ziegler menyarankan untuk menjadwalkan sendiri waktu untuk me time, misal pergi ke salon atau spa, membaca buku dan bermeditasi.
Saksikan juga video berikut ini: