Liputan6.com, Jakarta - Setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus korupsi KTP elektronik (e-KTP), Setya Novanto menyikapi penetapan statusnya tersebut dengan sejumlah gerilya politik. Selain berkonsolidasi di tubuh partai, pria yang biasa disapa Setnov itu juga menggalang dukungan secara eksternal.
Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Rabu (19/7/2017), Ketua Umum DPP Partai Golkar itu balik bertanya soal Rp 574 miliar uang proyek e-KTP yang disangkakan mengalir kepadanya.
Advertisement
Kalimat serupa juga yang kembali ia tegaskan saat di depan rapat pleno pengurus harian partai Golkar pada Selasa sore. Rapat memutuskan tetap solid mendukung kepemimpinan ketua umumnya Setya Novanto, tidak ada yang berubah meski sang ketua umum tersangkut kasus hukum.
Sementara itu, pada Selasa malam, rumah Ketua Dewan Pembina Partai Golkar Aburizal Bakrie didatangi Setnov. Bakrie pun menyatakan untuk mendukung upaya hukum Setnov.
Setnov bukan kali ini saja terlibat kasus hukum. Sederet kasus hukum sebelumnya pernah menjerat ketua sekaligus mantan Ketua DPR ini, tapi ia selalu berhasil mengatasinya.