Manfaatkan Momentum Obama, Kemenpar Gelar Sales Mission di AS

Kementerian Pariwisata, Arief Yahya itu akan menggelar Sales Mission (SM) atau Misi Penjualan yang akan digelar di dua kota sekaligus di AS.

oleh Gilar Ramdhani diperbarui 19 Jul 2017, 15:40 WIB
Kementerian Pariwisata, Arief Yahya itu akan menggelar Sales Mission (SM) atau Misi Penjualan yang akan digelar di dua kota sekaligus di AS.

Liputan6.com, Jakarta Mantan Presiden Amerika Serikat Barack Obama baru saja berlibur di Indonesia. Gaungnya pun sangat dahsyat terutama bagi rakyat Amerika dan media value yang tinggi di negara adidaya tersebut. Momentum itu langsung disikapi Kementerian Pariwisata (Kemenpar) dalam skema berpromosi.

Kementerian di bawah komando Arief Yahya itu akan menggelar Sales Mission (SM) atau Misi Penjualan yang akan digelar di dua kota sekaligus. Yakni New York pada tanggal 25 Juli dan satu lagi kota Boston pada tanggal 27 Juli 2017, mendatang.

”Perhitungan kami waktu puncak kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) Amerika ke Indonesia khususnya pada liburan musim dingin atau bulan Desember," kata Deputi Pemasaran Mancanegara Kemenpar I Gde Pitana didampingi Asisten Deputi Pengembangan Pasar Eropa, Timur Tengah, Amerika dan AfrikaKemenpar Nia Niscaya.

"Biasanya mereka menuju ke negara yang lebih hangat, salah satunya kawasan Asia Tenggara. Nah, kebetulan momentum endorser Barack Obama masih sangat terasa, kami manfaatkan ini dengan maksimal,” ungkapnya.

Kata Pitana, SM tersebut rencananya akan dilaksanakan di New York bertempat di Ruang Pancasila KJRI New York dan di kota Boston bertempat di The Fairmont Copley Plaza Hotel Ballroom Boston. Nia Niscaya menamahkan, pasar Amerika merupakan 10 pasar utama pariwisata Indonesia yang menunjukan potensinya dengan peningkatan wisman sejumlah 251,221 pada 2015.

Pada tahun 2016, imbuh Nia, target untuk pasar Amerika adalah sebesar 310.000. Sepanjang tahun 2017, sektor pariwisata diharapkan untuk menarik 15 juta wisatawan asing didalamnya termasuk wisman dari Amerika sebanyak 361.000 untuk meningkatkann pengunjung menjadi 20 juta pada tahun 2019.

”Kenapa kami memilih kedua kota tersebut ? karena Wilayah Pantai Timur Wilayah Amerika Serikat ini memiliki konektifitas no 2 terbanyak, setelah Los Angeles, ke destinasi Indonesia. Jadi akan kami sasar terus mereka agar terus bertambah datang,” katanya.

Nia memaparkan, dalam kegiatan Misi Penjualan ini, Kemenpar membawa 8 industri dari Bali, Jakarta dan Samarinda untuk program kegiatan B to B meeting untukmemperkenalkan dan menjual destinasi dan produk pariwisata Indonesia. Ke-8 industri yang mengikuti yaitu: Panorama Destination; Voyage 2 Paradise; Travel Registry Inc.; Doyantravel; CNT Travel; Bali Flores Adventure; PT. Trans Borneo Adventure Tours & Travel; Hanging Gardens of Bali dan bekerjasama dengan 1 Maskapai penerbangan yaitu Emirates Airlines. ”Jadi kami juga dibantu oleh KJRI New York dan bekerjasama dengan Emirates Airlines,” ujar wanita murah senyum itu.

Apa saja yang akan dipromosikan? Wanita kelahiran Malang itu menjelaskan bahwa industri nantinya akan mempromosikan napak tilas Barack Obama saat berkunjung ke Indonesia. Kemenpar dan industri telah mempersiapkan misi penjualan destinasi Bali dan Yogyakarta dan juga Jakarta. Di samping itu dalam event ini juga akan dipromosikan 10 branding Kemenpar.

”Karena apa yang telah dilakukan Obama saat liburan, akan kami tawarkan kembali ke para buyers yang nanti akan hadir,” ujar wanita yang menguasai empat bahasa asing itu.

Bukan itu saja, Nia menabahkan, untuk meningkatkan kegiatan selling, Kemenpar merencanakan bekerjasama (Co-Promotion) dengan Emirates Airlines dimana akan mempromosikan destinasi Indonesia yang akan dipublikasikan dalam bentuk iklan di majalah penerbangan (inflight magazine).

”Kami memang sudah fokus kepada selling. Nah, rangkaian kegiatan branding, advertising, dan selling ini semua diharapkan akan mampu menjadi trigger bagi wisman USA untuk memilih Indonesia sebagai destinasi wisata pilihan. Apalagi pasca kedatangan Obama ke tanah air kita,” ujar Menteri Pariwisata Arief Yahya.

(*)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya