Turunkan Emisi, Tiongkok Makin Tidak Ramah Supercar

Penjualan supercar di Tiongkok akan terhambat dan bakal lebih sulit. Pasalnya, Negeri Tirai Bambu ini telah mengubah Undang-Undang Emisi.

oleh Arief Aszhari diperbarui 20 Jul 2017, 09:20 WIB
McLaren 720S meluncur di Geneva Motor Show 2017, Swiss. (GTSpirit)

Liputan6.com, Beijing - Penjualan supercar di Tiongkok sepertinya akan terhambat, bahkan bakal lebih sulit. Pasalnya, Negeri Tirai Bambu ini telah mengubah Undang-Undang (UU) Lingkungan terkait Emisi Udara.

Mengutip Carscoop, Kamis (20/7/2017), di bawah peraturan baru, mobil-mobil seperti McLaren, Ferrari, dan Lamborghini harus diuji ulang setelah 160 ribu km. Hal ini untuk memastikan, apakah supercar tersebut masih sesuai dengan batasan emisi yang ditentukan.

Sebelumnya, supercar ini mendapatkan pengecualian dari peraturan tersebut, karena biasanya hanya mencakup 5.000 km per tahun. Namun, karena Tiongkok terus berusaha untuk mengurangi emisi dan polusi, UU tersebut direvisi dan memasukkan semua jenis mobil.

Sementara itu, Autocar.co.uk melaporkan, pengiriman McLaren 720S di Tiongkok harus mundur dua bulan, sedangkan untuk Spider 570S juga akan datang terlambat dari waktu yang diperkirakan.

Meskipun bakal terpengaruh dengan peraturan ini para produsen supercar, baik McLaren, Morgan, atau Ariel yakin unitnya bisa memenuhi standar peraturan tersebut.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya