Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menyatakan pihaknya telah menyiapkan langkah untuk meningkatkan ekspor produk nonmigas Indonesia. Salah satunya dengan menjalin kerja sama bilateral di sektor perdagangan dengan lebih banyak negara.
Enggartiasto menyatakan, salah satu negara yang akan disasar untuk meningkatkan ekspor ini yaitu Srilanka. Indonesia akan menjalin kerja sama dengan Sri Lanka dalam bentuk Preferential Trade Agreement (PTA).
"Tadi saya bertemu duta besar Sri Lanka dan kita akan segera menindaklanjuti kesepakatan antara kedua kepala negara untuk menyusun Preferential Trade Agreement (PTA)," ujar dia di Jakarta, Rabu (19/7/2017).
Baca Juga
Advertisement
Selain dengan Sri Lanka, lanjut Enggartiasto, Indonesia juga akan meningkatkan kerja sama perdagangan dengan Turki dan sejumlah negara Afrika. Khusus negara di Afrika, diharapkan bisa menjadi pasar baru bagi ekspor produk-produk Indonesia.
"Dengan Turki juga kita lakukan hal yang sama, lalu dengan Afrika segera ditindak lanjuti, dan berbagai negara lainnya," lanjut dia.
Melalui diversifikasi pasar ekspor ini, kata Enggartiasto, diharapkan mampu mengimbangi penurunan ekspor Indonesia pada pertengahan tahun ini. Dengan demikian, ke depannya kinerja ekspor Indonesia bisa kembali meningkat.
"Kita harus lebih baik dari waktu yang lalu," kata dia.
Sementara itu, Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Ahmad Heri Firdaus menilai langkah yang diambil oleh pemerintah dengan diversifikasi pasar baru merupakan langkah yang baik. Namun upaya tersebut patut didukung dengan dengan promosi produk, dukungan biaya logistik, dan transportasi yang memadai.
"Ya itu salah satu upaya yang baik. Upaya pencarian pasar yang baru itu harus juga didukung sama promosi produk, men-support biaya logistik dan transportasi untuk eksportir," ujar dia.
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini: