Liputan6.com, Jakarta Komisi VI DPR RI menyetujui realokasi penyertaan modal negara (PMN) PT KAI (Persero) tahun 2015 sebesar Rp 2 triliun untuk proyek light rail transit (LRT) Jabodebek. Sejatinya, dana tersebut digunakan untuk pembangunan kereta api di Sumatera. Lantas bagaimana nasib kereta Sumatera tersebut?
Direktur Utama KAI Edi Sukmoro mengatakan, tugas KAI di Sumatera hanya pengadaan sarana. Jadi, pembangunan kereta tak terkendala meski PMN dialokasikan untuk LRT.
Advertisement
"Bukan, jangan salah ngerti kalau Sumatera itu kan kereta api itu tugasnya mengadakan rolling stock, jadi bukan membuat track-nya, karena itu tugas pemerintah, negara, Ditjen KA," kata dia usai pembahasan RAPBNP-2017 di Jakarta, Rabu (19/7/2017).
Dia menuturkan, PT KAI menyediakan sarana untuk Sumatera. Sarana itu seperti lokomotif, gerbong, dan lain-lain.
"Nanti kita menyediakan rolling stock-nya, keretanya, lokomotifnya, gerbongnya itu disediakan oleh Kereta Api (KAI). Jadi nggak akan kita tinggalkan. Bahkan ada 6 train set baru ini nanti sebagian dikirimkan Sumatera. Supaya Sumatera dapat kereta baru," jelas dia.
Ditanya mengenai kebutuhan dana kereta Sumatera imbas realokasi ini, Edi tak menjelaskan secara rinci. Dia menuturkan, dana untuk kereta Sumatera tidak mahal.
"Kalau rolling stock nggak terlalu mahal," tandas dia.