Liputan6.com, Yogyakarta - Pemerintah Daerah (Pemda) Daerah Istimewa Yogyakarta terus menata Malioboro dan sekitarnya. Malioboro sampai dengan Titik Nol Kilometer disulap menjadi kawasan semi pedestrian secara menyeluruh pada 2021.
Dari master plan pemda, penataan Malioboro dan Titik Nol Kilometer sudah dimulai sejak 2014 dan berakhir pada 2021. Pada 2014, Alun-Alun Utara yang pertama kali direvitalisasi dan pembangunan kawasan Titik Nol Kilometer dengan menggunakan batu andesit.
"Tujuan revitalisasi dan penataan kawasan itu adalah bisa meningkatkan perekonomian masyarakat karena lebih nyaman dan menarik perhatian pengunjung," ujar Gatot Saptadi, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Sekda DIY.
Baca Juga
Advertisement
Pada 2015, penataan tahap awal parkir sementara Abu Bakar Ali dan Ngabean. "Selanjutnya kawasan parkir Ketandan, belakang Ramai Mal dan Pasar Sore, sekarang sedang jalan perencanaannya dan DED (detil engineering design) dibuat," kata Gatot.
Pada 2016, kawasan semi pedestrian di sisi timur Malioboro diresmikan. Ia tidak menampik masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan seperti pedagang kaki lima (PKL), pemeliharaan, parkir, dan sebagainya.
Tahun ini mulai dibangun toilet bawah tanah di kawasan Titik Nol Kilometer dekat dengan Taman Pintar Yogyakarta. Selain itu juga dilakukan penataan pasar Beringharjo sisi barat dan timur serta parkir di Pasar Sore dan Toko Ramai.
Sementara, penataan PKL di sisi barat Malioboro dilakukan pada 2018. Bekas gedung bioskop Indra akan dimanfaatkan sebagai lokasi PKL berjualan. Trotoar sisi barat Malioboro akan dijadikan kawasan pedestrian dan becak serta andong yang biasa mangkal di kawasan itu akan jadi satu di jalan utama.
"Tentu saja butuh rekayasa lalu lintas, mungkin ada pembatasan kendaraan bermotor yang boleh masuk hanya bus Transjogja," ucapnya.
Pada 2019, penataan dilakukan sampai Jalan Margoutomo atau Mangkubumi. Proyek ini dilakukan oleh PT KAI yang menata kawasan Tugu dari puntu masuk Pasar Kembang. Pemda DIY juga meminta desainnya tidak terlalu jauh dengan penataan Malioboro.
Pada 2020 sampai 2021 penataan dilakukan sampai Jalan Panembahan Senopati termasuk mengatur PKL serta parkir yang berada di tempat itu.
Gatot menambahkan pada 2019 sampai 2021 akan dibangun Jogja Planning Gallery yang menempati gedung eks Dinas Pariwisata DIY. Bangunan yang dibuat tiga lantai ini akan menceritakan masa lalu, masa kini, dan masa depan Jogja. Sementara, Kantor Dinas Pariwisata akan dipindahkan dari Malioboro ke Jalan Taman Siswa.