Pada Tahap Apa Water Birth Boleh Dilakukan?

Meski water birth memiliki beberapa risiko, tapi bukan berarti teknik ini tidak bisa dimanfaatkan.

oleh Umi Septia diperbarui 20 Jul 2017, 12:00 WIB
Meski water birth memiliki beberapa risiko, namun bukan berarti teknik ini tidak bisa dimanfaatkan.

Liputan6.com, Jakarta Water birth atau melahirkan di dalam air sempat menjadi tren di kalangan ibu muda. Teknik melahirkan ini dipercaya dapat mengurangi rasa sakit dan membuat ibu merasa nyaman.

Melahirkan dengan teknik water birth ini belum direkomendasikan di Indonesia. Beberapa risiko terhadap bayi seperti infeksi nafas menjadi alasannya.

Meski demikian, bukan berarti water birth ini tidak bisa dimanfaatkan. Teknik ini dapat dimanfaatkan saat ibu masih berada di tahap kala 1 persalinan.

"Ikatan Bidan Indonesia tidak merekomendasikan water birth sampai tahap pengeluaran janin, tapi bukan berarti water birth ini tidak bisa kita manfaatkan, " kata Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Dr. Emi Nurjasmi, Mkes dalam acara puncak hari ulang tahun Ikatan Bidan Indonesia pada Rabu (19/7/2017) di Hotel Grand Mercure, Kemayoran Jakarta Pusat.

Dr. Emi Nurjasmi menjelaskan water birth bisa digunakan dalam proses mencapai ke kala 2, ketika ibu mengalami kontraksi yang sangat kuat.

"IBI memfasilitasi saat wanita yang hendak melahirkan berada di proses kala 1, ibu hamil bisa berendam di air hangat yang dapat membuat kenyamanan, dapat mengurangi rasa sakit dan menstimulasi serviks. Begitu ada pembukaan, ibu akan dikeluarkan dari air, ini yang kami rekomendasikan," tutupnya. *

 Simak juga video menarik berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya