Liputan6.com, Jakarta - Renault Kwid merupakan salah satu pendatang baru dikancah otomotif nasional. Hanya saja penjualannya tak begitu moncer seperti produk baru lainnya.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), jumlah wholesales (penjualan pabrik ke dealer) di segmen citycar sepanjang semester pertama 2017 yang mencapai 15.262 unit, ternyata penjualan Renault Kwid hanya menyumbangkan 83 unit.
Advertisement
Angka ini sangat kecil, jika dibandingkan dengan model pendatang baru lainnya. Sebab, Suzuki Ignis yang usianya lebih muda masuk Indonesia dan sama-sama di impor dari India penjualannya di semester pertama tembus diangka 5.524 unit.
Menanggapi hal tersebu Sales & Marketing Division Head Renault Indonesia Ario Soerjo tak menampik lesunya penjualan Renault Kwid di Tanah Air.
Namun menurutnya, minimnya penjualan Renault Kwid seperti yang terdapat pada data Gaikindo bukan karena tak ada peminat, melainkan masalah internal.
“Jadi, masalahnya suplai dari India. Itu yang tidak bisa saya hindari. Karena ada masalah di India jadi mengganggu, jadi pengaruh pada sales projection yang harusnya datang dari kapan, jadi banyak tertunda,” ungkap Ario saat ditemui di hotel Ritz-Carlton, Kuningan, Jakarta, Rabu (19/7).
Kata Ario, dari 200 Renault Kwid yang diorder dari India, hingga saat ini jumlahnya pun tak banyak.
“Mohon maaf calon konsumen jadi ada yang kecewa. Tapi saya juga tidak bisa berkutik, karena suplai saya tergantung banget dari India,” tuturnya.
Aryo mengatakan, jika ada konsumen yang tetap ingin menunggu kehadiran Renault Kwid, maka Renault Indonesia akan memberikan kompensasi secara khusus.
Simak juga video menarik di bawah ini: