Elon Musk: Ini Salah Pengajaran yang Bikin Matematika Jadi Momok

CEO SpaceX dan Tesla, Elon Musk, mengungkapkan kesalahan dalam pengajaran yang membuat matematika menjadi tak menyenangkan.

oleh Citra Dewi diperbarui 20 Jul 2017, 17:00 WIB
Elon Musk (AFP)

Liputan6.com, Washington DC - CEO perusahaan teknologi SpaceX dan Tesla, Elon Musk, mengungkapkan keyakinannya bahwa sekolah tak cukup membantu anak memahami mengapa mereka harus mempelajari subjek tertentu, termasuk matematika.

Menurutnya, hal tersebut yang membuat banyak siswa tak tertarik mempelajari suatu hal dan menganggapnya rumit, bahkan menjadi momok.

"Itu seperti, 'Kenapa aku diminta untuk mempelajari masalah semacam ini?'," ujar Musk saat berbicara di ISSR&D Conference di Washington DC pada 19 Juli 2017.

"Otak kita berkembang untuk tak menyimpan informasi yang menurut kita tak relevan," imbuh dia.

Pria kelahiran 28 Juni 1971 itu menyarankan agar pembelajaran berfokus pada penyelesaian masalah yang spesifik, seperti membangun satelit atau membangun mesin.

Dengan demikian, para siswa akan menghadapi dan menguasai mata pelajaran seperti matematika dan fisika ketika mencoba memecahkan masalah. Memahami cara menggunakan kunci inggris atau obeng pun akan memiliki tujuan yang jelas.

"Mencoba memecahkan masalah sangat kuat dalam membangun relevansi, dan membuat anak-anak senang dengan apa yang mereka kerjakan dan memperoleh pengetahuan," ujar Musk.

Elon Musk merupakan sosok yang mampu mengembangkan kemampuan belajar sepanjang kariernya. Setelah membangun kekayaan melalui dua bisnis internet, termasuk PayPal, Musk mengalihkan perhatiannya ke mobil listrik dan roket.

Meski hanya memiliki sedikit pengalaman di bidang antariksa, ia membangun SpaceX hingga menjadi perusahaan yang mengguncang industri angkasa luar dengan roket murahnya yang dapat digunakan kembali.

Tujuannya untuk dapat mencapai Mars dan membuat spesies manusia yang bermukim di banyak planet, mendorongnya menjadi ahli di bidang roket.

Dalam biografi Elon Musk, digambarkan bagaimana pria kelahiran Afrika Selatan itu benar-benar menekuni roket setelah menjual PayPal ke eBay.

"Kita semua berkumpul di Hard RockCafe, dan Elon sedang membaca manual roket Soviet yang berjamur dan sepertinya ia beli di eBay," ujar Kevin Hartz yang merupakan seorang investor awal PayPal.

Ketika Musk masuk ke dalam industri tersebut, semua roket tak dapat digunakan kembali alias sekali pakai. Namun, pada Maret 2017, SpaceX berhasil meluncurkan sebuah roket yang bisa dipakai berkali-kali.

"Kunci semua itu adalah semua yang Anda lakukan adalah inspeksi," ujar Elon Musk.

 

Simak video menarik berikut ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya