Jakarta Aturan kualifikasi MotoGP membuat Manajer Yamaha, Massimo Meregalli, satu suara dengan pembalap Ducati, Andrea Dovizioso. Mereka meminta Dorna mengubah regulasi kualifikasi yang sebelumnya menghitung catatan waktu terbaik dari tiga sesi latihan bebas.
Meregalli dan Dovizioso menilai regulasi saat ini membuat para pebalap tak memiliki lebih banyak waktu untuk mencoba berbagai setelan pada motor. "Akan lebih baik jika kami hanya memiliki satu sesi latihan bebas pada hari Jumat. Hal itu akan membuat kami lebih fokus untuk memilih ban dan setelah terbaik untuk motor," ujar Meregalli dikutip dari Tuttomotoriweb, Kamis (20/7/2017).
Baca Juga
Advertisement
"Sayangnya hal ini tak bisa kami putuskan sendiri. Namun, jika banyak yang melakukan protes, tak mungkin Dorna hanya diam begitu saja," sambungnya.
Saat ini regulasi MotoGP mengharuskan setiap pebalap untuk melewati dua babak kualifikasi untuk menentukan starting grid mereka. Sepuluh pebalap yang memiliki akumulasi catatan waktu terbaik dari tiga sesi latihan bebas akan langsung masuk dalam babak kualifikasi kedua, sedang sisanya harus melewati kualifikasi pertama.
Menurut Dovizioso cara ini kurang efektif dan membuat pebalap terlalu banyak membuang ban. Mantan rider Repsol Honda itu mengusulkan agar hanya sesi latihan bebas pada hari Sabtu saja yang diakumulasikan catatan waktunya untuk menentukan pebalap mana yang lolos kualifikasi kedua.
"Dengan aturan ini, para pebalap bakal merasa kelelahan pada sesi kualifikasi ketimbang saat balapan. Saya mengerti hal ini dilakukan untuk menghibur penonton, tapi kami di sini tak hanya mementingkan sebuah hiburan saja," tutur Dovizioso.
Selain Meregalli, keingina Dovizioso untuk mengubah regulasi kualifikasi MotoGP juga mendapat dukungan dari rider Pramac Ducati, Scott Redding. Pembalap asal Inggris itu menilai usul Dovizioso bakal memberi banyak keuntungan untuk pembalap.