Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berpeluang menguat menjelang akhir pekan ini. Sejumlah sentimen internal dinilai akan dominasi pergerakan laju IHSG.
Sentimen itu antara lain rilis data ekonomi yakni suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) dan lembaga pemeringkat internasional Fitch Rating mempertahankan peringkat utang Indonesia layak investasi. Ditambah laporan keuangan emiten pada semester I 2017.
Analis PT Semesta Indovest Aditya Perdana menuturkan, Fitch mempertahankan peringkat layak investasi surat utang Indonesia bisa menjadi sentimen positif. Hal itu di tengah minimnya berita positif dan risiko fiskal yang menjadi perhatian investor baik asing dan domestik. "Pasar menjadi confident," ujar Aditya saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (21/7/2017).
Baca Juga
Advertisement
Aditya mengatakan, peringkat utang Indonesia masih layak investasi oleh Fitch Rating maka Fitch masih yakin dengan kemampuan pemerintah Indonesia untuk membayar utangnya. Ini berdasarkan risiko makro ekonomi yang dirancang dan dievaluasi melalui faktornya antara lain pertumbuhan ekonomi, ekspor impor, inflasi, sektor bank dan pendapatan negara lewat pajak.
Lebih lanjut ia menuturkan, laporan keuangan emiten yang membaik juga menjadi katalis positif untuk pasar. Pelaku pasar masih mencermati laporan keuangan emiten pada semester I 2017. Sedangkan dari eksternal, Aditya menilai, faktor penguatan bursa global dan regional juga dapat menjadi petunjuk untuk pelaku pasar.
Dengan melihat kondisi itu, Aditya memperkirakan IHSG masih berpeluang menguat. "IHSG akan bergerak di kisaran 5.790-5.860," kata dia.
Sementara itu, Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Suryawijaya mengatakan, rilis data ekonomi yakni suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) menjadi faktor penopang pergerakan IHSG menjelang akhir pekan ini. Penguatan IHSG itu terjadi meski masih terjadi aliran dana investor asing keluar dari pasar saham Indonesia.
"IHSG akan bergerak di kisaran 5.797-5.886," kata dia.
Untuk rekomendasi saham, Aditya memilih saham PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR), PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) dan PT Kalbe Farma Tbk (KLBF).
Sedangkan William memilih saham PT Gudang Garam Tbk (GGRM), PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT HM Sampoerna Tbk (HMSP), dan UNVR.
Saksikan Video Menarik di Bawah Ini: