Liputan6.com, Jakarta Harga minyak turun pada perdagangan Kamis kemarin, sehari setelah penurunan pasokan di AS mengangkat harga ke level tertinggi dalam 6 pekan.
Penurunan harga minyak pada perdagangan ini juga terbebani oleh skenario dari pertemuan antara produsen dalam pekan depan.
Advertisement
Harga minyak acuan Amerika Serikat, West Texas Intermediate untuk kontrak Agustus turun 33 sen, atau 0,7 persen untuk menetap di level US$ 46,79 per barel di New York Mercantile Exchange.
Sementara untuk kontrak baru selanjutnya, di September, West Texas Intermediate turun 40 sen atau 0,9 persen ke level US$ 46,92 per barel.
Harga minyak acuan dunia, Brent pun turun. Brent untuk kontrak bulan September kehilangan 40 sen atau 0,8 persen ke level US$ 49,3 per barel di jual di ICE Futures Europe setelah menyentuh harga tinggi di US$ 50,19 per barel.
Harga kontrak untuk West Texas Intermediate dan Brent pada hari Rabu kemarin berada di level tertinggi sejak 6 Juni lalu menurut Factset Data, setelah Energy Information Administration menunjukkan bahwa persediaan minyak mentah Amerika Serikat turun lebih dari yang dibayangkan 4,7 juta barel per pekan per 14 Juli lalu.
"Tapi West Texas Intermediate tidak akan bergerak mendekati US$ 50 per barel mengingat data yang akan ditunjukkan oleh penyimpanan minyak mentah," ujar Naeem Aslam, kepala Analis Pasar di ThinkMarkets Inggris, dikutip dari Marketwatch, Jumat (21/7/2017)./