Liputan6.com, Lhokseumawe Optimalisasi aset pada area fasilitas pengelolaan gas alam cair (Liqufied Natural Gas/LNG) menjadi gas pipa (regasifikasi) Arun Aceh berdampak pada penurunan biaya regasifikasi. Hal ini kemudian yang berujung pada penurunan harga gas.
Fasilitas ini merupakan kelolaan PT Arun Gas. Manager Production Plan and Process Engineering Perta Arun Gas Surkani Manan mengatakan, saat ini fasilitas regasifikasi Arun baru mengelola gas 25 persen dari kapasitas 405 MMSCFD. "Pemanfaatan sekitar 25 persen," kata dia di Lhokseumawe, Aceh Utara, Jumat (22/7/2017).
Menurut Sukarni, jika gas hasil pengolahan yang lewat pipa Arun - Belawan mencapai 250 MMSCFD, maka secara otomatis akan ada penurunan harga gas. Hal ini sudah menjadi perjanjian antara Perta Arun dengan pelanggan.
Baca Juga
Advertisement
Demikian pula, pemanfaatan aset di kawasan regasifikasi Arun juga akan berdampak pada penurunan harga gas. Namun hal ini harus mendapat persetujuan Badan Pengatur Kegiatan Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas).
"Kalau utilitas naik harga akan turun, itu bukan domain Pertagas menurunkan ada wasitnya BPH Migas," tutur Sukarni.
Menurut Sukarni, setelah kilang LNG Arun berubah fungsi menjadi fasilitas regasifikasi, ada beberapa aset yang menganggur. Anak usaha PT Pertamina Gas (Pertagas) tersebut akan mengoptimalkan aset, dengan membangun infrastruktur migas.
Infrastruktur tersebut diantaranya fasilitas produksi LPG. Proyek tersebut dikerjasamakan dengan Direktorat Pemasaran PT Pertamina (persero) dan akan dioperatori Perta Arun Gas.
"Dalam waktu dekat LPG akan onstream, itu Pertamina trading. Operatornya Perta Arun Gas, nanti LPG itu beroperasi bisa melayani Aceh dan Medan," ucap Sukarni.
Perta Arun Gas akan memanfaatkan aset tangki sebagai fasilitas penitipan LNG (LNG hub), milik perusahaan penjual LNG dunia. Dengan letaknya di laut Malaka, keberadaan fasilitas tersebut sangat strategis.
"LNG hub sebelum selesai modifikasi konsturksi, akan beroperasi tahun depan," dia menandaskan.
Di kawasan regasifikasi juga akan manfaatkan untuk tangki penyimpanan kondensat, minyak mentah dan Bahan Bakar Minyak (BBM). Selain itu, juga akan dibangun kawasan Ekonomi Khusus (KEK) yang akan menjadi pusat industri.
"Arun jadi KEK, harapnya kalau segera aktif potensi akan jadi industri memanfaatkan fasilitas, seperti yang kita tau industri mendekati sumber energi. Kita punya fasilitas," tutup Sukarni.
Tonton video menarik berikut ini: