Liputan6.com, Jakarta Direktorat Jenderal (Ditjen) Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan melaporkan total utang pemerintah pusat hingga Juni 2017 mencapai senilai Rp 3.706,52 triliun. Realisasi tersebut meningkat Rp 34,19 triliun dibanding posisi utang senilai Rp 3.672,33 triliun sampai akhir Mei 2017.
Dikutip dari data DJPPR di Jakarta, Jumat (21/7/2017), utang pemerintah pusat senilai Rp 3.706,52 triliun, terdiri dari pinjaman senilai Rp 727,02 triliun dan penerbitan Surat Berharga Negara (SBN) senilai Rp 2.979,50 triliun.
Advertisement
Realisasi pinjaman sampai dengan Juni ini turun sebesar Rp 1,58 triliun dibanding Mei lalu yang sebesar Rp 723,44 triliun. Sedangkan realisasi penerbitan SBN Rp 2.979,50 triliun hingga bulan keenam tersebut naik senilai Rp 35,77 triliun dari realisasi bulan sebelumnya Rp 2.943,73 triliun.
Adapun pinjaman sebesar Rp 727,02 triliun sampai akhir Juni 2017, terdiri dari pinjaman luar negeri senilai Rp 721,83 triliun dan pinjaman dalam negeri Rp 5,18 triliun. Pinjaman luar negeri berasal dari pinjaman bilateral senilai Rp 310,92 triliun, multilateral Rp 367,33 triliun, pinjaman komersial Rp 42,73 triliun, dan suppliers Rp 0,85 triliun.
Sementara penerbitan SBN senilai Rp 2,979,50 triliun pada Juni ini, terdiri dari penerbitan SBN berdenominasi valuta asing (valas) sebesar Rp 792,06 triliun, dan denominasi rupiah senilai Rp 2.187,44 triliun.
Adapun 10 negara pemasok utang bilateral Indonesia yang mencapai Rp 310,92 triliun per Juni 2017, meliputi:
1. Jepang Rp 194,58 triliun
2. Prancis Rp 26,25 triliun
3. Jerman Rp 24,44 triliun
4. Korea Selatan Rp 19,17 triliun
5. China Rp 13,62 triliun
6. Amerika Serikat Rp 8,21 triliun
7. Australia Rp 6,91 triliun
8. Spanyol Rp 3,37 triliun
9. Rusia Rp 3,30 triliun
10. Inggris Rp 1,89 triliun
11. Negara lain Rp 9,18 triliun
Sedangkan pinjaman multilateral senilai Rp 367,33 triliun oleh pemerintah Indonesia berasal dari 7 lembaga keuangan dunia, yakni:
1. Bank Dunia senilai Rp 234,48 triliun
2. Asian Development Bank (ADB) Rp 119,21 triliun
3. Islamic Development Bank (IDB) Rp 10,67 triliun
4. International Fund for Agricultural Development (IFAD) Rp 2,37 triliun
5. Bank Investasi Eropa (EIB) Rp 0,25 triliun
6. Nordick Investment Bank (NIB) Rp 0,15 triliun
7. Asian Infrastructure Investment Bank (AIIB) Rp 0,19 triliun.
Utang yang berasal dari bank komersial senilai Rp 42,73 triliun, antara lain:
1. Amerika Serikat (AS) senilai Rp 10,25 triliun
2. Singapura Rp 7,37 triliun
3. Prancis Rp 7,39 triliun
4. Belanda Rp 5,51 triliun
5. Austria Rp 4,39 triliun
6. Rusia Rp 3,36 triliun
7. Inggris Rp 1,29 triliun
8. Jepang Rp 0,41 triliun
9. Taiwan Rp 0,64 triliun
10. Jerman Rp 0,53 triliun
11. Negara lain Rp 1,60 triliun.