Liputan6.com, Jakarta - 100 hari pascapenyerangan terhadap penyidik Komsi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan, kepolisian akan mengirim tim gabungan dari Polri dan KPK untuk mencari fakta dan menangkap pelaku penyerangan.
Seperti ditayangkan Liputan6 Petang SCTV, Jumat (21/7/2017), polisi berjanji akan mengusut tuntas insiden penyiraman air keras terhadap Novel dengan mengungkap pelakunya.
Advertisement
Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Rikwanto menegaskan, upaya mencari fakta penyerang novel terus dilakukan. Pihaknya kini sedang menyusun tim gabungan antara kepolisian dan KPK agar bisa bertolak ke Singapura dan mendapat informasi lebih dari Novel mengenai penyerangan terhadap dirinya.
"Kapolri sudah berkoordinasi dengan KPK untuk segera menuntaskan kasus tersebut. Berbagai upaya telah dilakukan dalam proses penyidikan. Terakhir kita lakukan kerjasama dengan KPK, jadi kPK bisa setiap saat memberikan masukkan dan setiap saat bisa memonitor kasus tersebut," ujar Rikwanto.
Kemarin, bertempat di di Gedung KPK di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis 20 Juli, seluruh jajaran KPK menggela rdoa bersama dan menyanyikan lagu Indonesia Raya. Keluarga Novel turut hadir dalam acara tersebut.
Sebelumnya, penyidik senior KPK Novel Baswedan disiram air keras usai menjalankan salat subuh berjamaah di masjid dekat rumahnya 11 April 2017n lalu. Dua orang bermotor menyiramkan air keras tepat di bagian wajah Novel.
Novel Baswedan segera dilarikan ke sebuah rumah sakit di Kelapa Gading, Jakarta Utara untuk mendapatkan perawatan. Hingga akhirnya dirujuk ke Singapura untuk mendapatkan perawatan yang lebih intensif.