Liputan6.com, Baghdad - Perempuan muda berkulit putih dan berambut cokelat itu ditemukan di area Kota Mosul, Irak, yang baru-baru ini direbut kembali dari ISIS. Ia sendirian, terluka, dan berteriak minta tolong dari sebuah rumah yang hancur dibom.
"Kami menemukannya, tangannya memegang pistol, di samping jasad suaminya yang berasal dari Chechnya--yang tewas di tangan pasukan Irak dalam sebuah baku tembak. Ia mengaku membunuh sejumlah orang kami dalam sebuah pertempuran," kata seorang anggota pasukan anti-teror Irak kepada Telegraph, seperti dikutip dari Daily Mail, Jumat (21/7/2017).
Belakangan, perempuan tersebut diidentifikasi sebagai Linda Wenzel asal Jerman. Usianya baru 16 tahun.
Setahun lalu, Linda yang masih anak sekolah kabur dari rumahnya di dekat Dresden. Ia pergi ke Mosul, Irak, untuk bergabung dengan ISIS dan menikah dengan seorang militan asal Chechnya.
Baca Juga
Advertisement
Tak hanya jadi ibu rumah tangga, Linda ikut terjun dalam pertempuran. "Dia adalah sniper Daesh, tapi mungkin suaminya yang memaksanya. Ia terlihat ketakutan saat ditemukan," kata aparat yang memilih anonim itu.
Telegraph melaporkan, Linda dan seorang militan ISIS menjalin hubungan setelah bertemu di ruang percakapan di dunia maya.
Anggota parlemen Irak, Vian Dakhil, membenarkan klaim tersebut. Politisi itu mengatakan, Linda Wenzel ditemukan bersama sejumlah bahan peledak. "Ia siap untuk menyerang tentara yang mendekat," kata dia.
Sementara, kepada media Jerman Bild, seorang tentara Irak mengaku, ia dan rekan-rekannya awalnya mengira Linda adalah perempuan Yazidi yang dijadikan budak seks oleh para teroris ISIS.
"Kami memasuki sebuah rumah yang hancur, yang sebelumnya terbakar, dan mendengar seseorang berteriak minta tolong," kata tentara yang menggunakan nama alias Mohammed Shuraf, demi alasan keamanan.
"Teriakan itu berasal dari seorang gadis, ia sendirian dan terluka di tangan kanan dan dada. Saat ditemukan, perempuan muda itu berbaring di lantai."
Shurar menambahkan, pakaian yang dikenakan perempuan itu terlihat kotor penuh debu. Di lehernya terkalung syal tebal yang diduga digunakan juga sebagai kerudung.
Tentara Irak juga menemukan sejumlah anggota perempuan ISIS, beberapa dari mereka mengenakan rompi bunuh diri.
Mohammed Shuraf menambahkan, pihaknya gembira dengan temuan itu. "Semua orang ingin berfoto dengannya. Saat dimintai keterangan, ternyata ia tak bisa bicara bahasa Kurdi. Ketika ditanyai soal keberadaan militan ISIS lain, dia hanya menatap lantai."
Komandan Irak bertanya pada orang-orang yang ada di sana soal perempuan itu, tetapi tak ada yang menjawab. "Dari pandangan matanya, orang-orang tersebut takut pada perempuan itu. Jelas bagi kami bahwa dia adalah pengikut ISIS."
Ketika seorang komandan yang bisa sedikit berbahasa Jerman mengajaknya bicara, ia langsung merespons.
Linda sekarang ditahan petugas keamanan di Baghdad. Kementerian Luar Negeri Jerman terus berkomunikasi dengan aparat di Irak, untuk menentukan apakah perempuan tersebut adalah gadis yang kabur dari Pulsnitz pada 1 Juli tahun lalu untuk bergabung dengan ISIS.
Saksikan juga video berikut ini:
Gadis Cemerlang yang Menarik Diri
Remaja yang digambarkan sebagai siswa cemerlang menyendiri setelah perceraian kedua orangtuanya. Linda Wenzel kian menarik diri setelah ibunya, Katharina, menjalin hubungan asmara dengan penjaga sekolah setempat.
Linda kemudian diduga bertemu seorang pria di dunia maya, yang meyakinkannya untuk bergabung dengan ISIS.
Linda lari menggunakan paspor ibunya. Dari Berlin, ia menuju Turki, lalu ke Suriah. Perempuan muda itu akhirnya berakhir di Mosul, di mana ia mengganti namanya menjadi Umm Mariam dan menjadi pengantin ISIS.
Mantan tetangganya di Kota Gruenestrasse, Jerman--di mana dia tinggal bersama orangtuanya sebelum mereka berpisah tahun lalu--mengecam aksi Linda.
"Gadis macam apa yang memberikan dirinya ke sebuah kelompok yang membunuh orang-orang di Jerman? Saya harap sel penjara menantinya ketika dia kembali, bukan pita kuning penyambutan," kata dia.
Tetangga lain, Angela Ehrenberg (65), mengenang sosok Linda Wenzel sebagai gadis pendiam dan sensitif. "Namun ada aura kesendirian pada dirinya yang tak bisa kupahami."
Linda ikut pindah ke Pulsnitz, mengikuti ibunya yang tinggal bersama Thomas Weiss. Merasa tak bahagia, Linda tiba-tiba mendapati dirinya dengan ayah tiri baru, juga saudara tiri yang lebih tua bernama Dana.
Pada Mei tahun lalu, remaja bermasalah itu membuat kontak di internet dengan seseorang yang mengaku pengkhotbah dari Hamburg.
Linda kemudian mencuri kartu kredit ibunya dan diam-diam membeli tiket pesawat ke Istanbul. Sampai enam bulan sebelum ia melarikan diri, perempuan itu tidak pernah bepergian, dengan kereta api sekalipun.
Sang ibu, Katharina, mengaku terpukul. Setelah putrinya menghilang, perempuan itu sempat menghubungi polisi. Aparat lalu menggeledah kamar Linda dan menemukan cetakan tiket pesawat ke Istanbul di bawah kasur.
"Aku terkejut bukan main. Sebelumnya, putriku tak pernah mencuri atau berbohong," kata dia. "Aku merasa hancur setelah mengetahui ia tampaknya dicuci otak dan diminta meninggalkan negara ini oleh seseorang, dan ia berupaya menyembunyikan kenyataan itu dariku."
Linda ditemukan di Mosul, yang masih jadi wilayah tak aman setelah pertempuran sengit antara pasukan Irak melawan militan ISIS.
Advertisement